Reaksi PDIP Soal Budiman Sudjatmiko, Beri Dua Opsi: Mundur atau Dipecat dengan Tidak Hormat

Hasto Kristiyanto menyebut Budiman Sudjatmiko memiliki pilihan mengundurkan diri atau dipecat karena mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo..

Tribun Jateng/Budi Susanto
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko berfoto bersama seusai deklarasi gerakan Prabu di depan Marina Convention Center Kota Semarang, Jumat (18/8/2023) sore - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. 

POSBELITUNG.CO -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP )  akhirnya bereaksi terkait Budiman Sudjatmiko.

Adapun PDI Perjuangan mengambil sikap tegas kepada Budiman Sudjatmiko.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut Budiman Sudjatmiko memiliki pilihan mengundurkan diri atau dipecat karena mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Diketahui, Prabowo merupakan bakal capres yang diusung koalisi Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN. Sementara, PDI-P telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

PDIP pun tidak pernah memberi toleransi kepada kader yang melakukan pembangkangan terhadap kebijakan partai.

"Pilihannya cuma ada dua, dia mundur dari kader PDIP atau dipecat dengan tidak hormat oleh partai," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, Minggu (20/8/2023).

Hasto menyebut sikap resmi partai akan disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pada Senin (21/8/2023).

Baca juga: Biodata Budiman Sudjatmiko yang Kini Berani Deklarasikan Dukung Prabowo jadi Capres

Baca juga: Buser Naga Buru Geng Motor di Pangkalpinang, Korban Jalani Perawatan di RSUD Depati Hamzah

Baca juga: SAH, Tyas Mirasih dan Tengku Tezi Resmi Menikah, Mahar Logam Mulia 50 Gram, Begini Kisah Cintanya

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak menolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil sebuah tindakan yang tegas," ucap Hasto.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

Budiman memilih memberi dukungan politik kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kontestasi Pilpres 2024.

Prabowo diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibesut oleh Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN.

Bukan hanya sekadar memberi dukungan, Budiman juga mendeklarasikan organ relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu). Deklarasi relawan itu dilakukan di Semarang pada Jumat (18/8/2023).

Budiman mengaku mengubah haluan politik setelah membaca buku tulisan Prabowo berjudul Paradoks Indonesia yang diluncurkan menjelang Pemilu 2019.

"Setelah membaca buku itu, saya memahami pemikiran Pak Prabowo.

Cara berpikirnya tidak berbeda dengan para aktivis," kata Budiman, yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Di masa Orde Baru, PRD dianggap sebagai musuh pemerintah. Prabowo bahkan mengaku pernah mendapat perintah dari Pemerintan saat itu untuk menangkap Budiman dkk.

Budiman mengaku mengambil risiko untuk mendukung Prabowo sebagai Presiden.

Ia yakin mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus  itu bisa meneruskan kepemimpinan Indonesia.

Baca juga: Biodata Tengku Tezi, Pria yang Nikahi Tyas Mirasih Sore Ini, Beri Mahar Logam Mulia 50 Gram

Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Bulan Agustus 2023, Lengkap dengan Speknya

Baca juga: Mala Rosita, Sosok Ibunda Emma Ratna Korban Jatuhnya Lion Air JT610, Gelar Sayembara Mirip Sang Anak

"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," kata Budiman.

Sikap Budiman jelas sebuah pembangkangan atas keputusan DPP PDIP yang menjagokan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Gubernur Jawa Tengah itu ditetapkan sebagai calon resmi partai Moncong Putih tepat pada Hari Kartini 21 April lalu.

Belum lama ini, PDIP sudah mengeluarkan intruksi kepada seluruh kader, termasuk yang menjabat sebagai kepala pemerintah daerah untuk mulai mengampanyekan Ganjar.

Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023) - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023) - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan langsung dengan menemui kader secara door to door.

Dia juga menempel stiker bergambar Ganjar Pranowo bersama Presiden Joko Widodo.

Pengamat: Iman Politik Budiman Mau Pisah dengan PDIP

Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ingin berpisah dengan partai berlambang banteng tersebut.

Hal ini menanggapi pilihan Budiman yang mendukung bacapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto ketimbang bacapres PDIP, Ganjar Pranowo lewat deklarasi di Marina Convention Center di Semarang pada Jumat (18/8/2023) lalu.

"Bagi saya, secara prinsip kalau Budiman Sudjatmiko sudah mendeklarasikan dukungan politiknya kepada Prabowo, itu artinya Budiman iman politiknya sudah ingin pisah jalan dengan PDIP dan tidak mengusung Ganjar Pranowo," katanya dalam program Kabar Petang di YouTube tvOne, Minggu (20/8/2023).

Adi pun menilai dukungan Budiman ke Prabowo adalah hal wajar dalam tiap pemilu yaitu ketika sebelumnya menjadi lawan tetapi kini menjadi kawan.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya

Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu

Padahal, sambungnya, Budiman merupakan sosok yang kerap mengkritik Prabowo sejak Pemilu 2014 lalu.

"Saya ingin menegaskan, biasanya jelang pilpres itu, ini adalah jadi tempat musim semi soal bagaimana politik berganti musim."

"Mengapa saya sebut berganti musim? Biasanya dulu adalah lawan dan saat ini menjadi teman. Dulu biasanya caci maki, kini jadi muji-muji, inilah yang terjadi pada Budiman Sudjatmiko," katanya.

Adi juga menganggap dukungan Budiman ke Prabowo lantaran sudah tidak menjadi tokoh sentral di PDIP.

Sehingga, dengan dukungan ke Prabowo, Budiman dapat memperoleh sorotan dalam dunia politik Tanah Air.

"Mungkin Budiman saat ini dianggap tidak penting dan tidak punya tempat di PDIP sehingga Budiman butuh ekspose dan eksistensi politik yang lebih besar sehingga mengarah ke Prabowo Subianto," ujar Adi.

Namun, di sisi lain, Adi turut menyoroti latar belakang Budiman sebagai aktivis '98 yang turut mengkritik Orde Baru dan kerap berbicara lantang terkait dugaan keterlibatan Prabowo dalam berbagai peristiwa '98 tetapi kini justru mendukung sebagai capres.

Menurutnya, dengan dukungan ke Prabowo, Budiman harus mengganti kosa kata politiknya yang sebelumnya menyebut Orde Baru adalah era keterpurukan menjadi keemasan.

"Atau misalnya Budiman ini mengubah istilah penculikan yang sering diulang-ulang saat itu mengkritik dan menyerang Prabowo Subianto, itu bukan penculikan tapi adalah upaya mengamankan," tegas Adi.

Gerindra Siap Tampung Budiman

Secara terpisah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzanimembuka peluang politikus PDIP Budiman Sudjatmiko untuk bergabung dengan partainya.

Ahmad Muzani menyebut Partai Gerindra merupakan partai terbuka, sehingga akan menerima Budiman Sudjatmiko jika dipecat dari PDIP.

Hal tersebut disampaikan oleh Muzani usai melakukan pertemuan dengan Partai Gelora di Media Center Partai Gelora, di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

"Partai Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapapun. Yang penting satu, menerima dengan seluruh yang sudah kita putuskan, baik anggaran dasar, anggaran rumah tangga, calon presiden, manifesto perjuangan dan seterusnya," ujar Muzani 

Muzani menuturkan Budiman Sudjatmiko adalah sosok aktivis yang menginspirasi.

Terlebih, katanya, Budiman Sudjatmiko memiliki integritas yang tinggi.

"Tapi Budiman adalah sosok aktivis yang menurut saya sangat inspiratif, orang yang pernah jadi simbol perlawanan di zaman Orde Baru, sosok anak muda, aktivis yang punya kemampuan dan tingkat integritas yang tinggi," kata Muzani. 

"Sehingga bagi kami itu sosok yang penting untuk berikan inspirasi buat kami semuanya," lanjutnya. 

 Saat ditanya soal deklarasi di Jawa Tengah, Muzani mengungkapkan, bahwa memang sosok Budiman berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. 

Muzani menyebutkan bahwa deklarasi di Jawa Tengah yang dikenal sebagai sebagai Kandang Banteng hanyalah kebetulan.

"Karena Mas Budiman orang Jawa Tengah, orang Cilacap. Saya kira kebetulan saja di situ," ujar Muzani. 

(*/ Kompas.com/ WartaKotalive.com/ tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved