Opsi Kemitraan untuk Warga Membalong dari PT Foresta, Desa Kembiri Jadi Lokasi Pertama Kemitraan

Data yang sudah kami dapatkan berdasarkan permohonan desa, dari Desa Kembiri, Perpat, dan Lassar yang langsung berdekatan dengan kebun Foresta ada...

Pos Belitung / Adelina
Suasana rapat koordinasi penyelesaian permasalahan PT Foresta Lestari Dwikarya dengan masyarakat Kecamatan Membalong di Ruang Rapat Pemkab Belitung, Jumat (1/9/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Perusahaan sawit PT Foresta Lestari Dwikarya memastikan perusahaan tak bisa memenuhi tuntutan masyarakat yang meminta 20 persen dari hak guna usaha (HGU).

Namun, perusahaan menawarkan kemitraan sebagai salah satu opsi dalam penyelesaian permasalahan dengan masyarakat Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).

Fitrizal Zakir yang merupakan Perwakilan PT Foresta Lestari Dwikarya, mengatakan, pola kemitraan dapat dilakukan terhadap warga yang tidak memiliki lahan untuk pola fasilitasi kebun masyarakat.

Bentuk kemitraan ini diatur dalam Permentan berupa kegiatan ekonomi produktif. 

"Kami mengusulkan untuk potensi masing-masing desa dilakukan pembentukan tim yang akan mengkaji potensi apa yang akan dikembangkan dengan kemitraan, bisa dengan bentuk koperasi atau wadah lainnya," kata Fitrizal saat rapat di Ruang Rapat Pemkab Belitung, Jumat (1/9/2023). 

Fitrizal pun menjabarkan rencana kemitraan tersebut dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Dalam jangka pendek, lanjut Fitrizal, pihaknya mengusulkan untuk kegiatan berupa pembiakan ayam petelur, budidaya tanaman cabai, dan budidaya ikan lele.

Baca juga: Belitung Timur Lokasi Karhutla Terbanyak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Capai 300 Hektare

Baca juga: Inilah Cara Cek Formasi PDF SSCASN dan 7 Dokumen yang Wajib Disiapkan untuk Daftar CPNS - PPPK 2023

Baca juga: Skripsi Dihapus, Rektor UBB Wacanakan Paling Lama 2 Tahun, Mahasiswa UBB Tak Wajib Buat Skripsi

Ditambah kegiatan untuk pembelian tandan buah segar (TBS) masyarakat, melihat TBS di kebun masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menjual atau harga yang tidak sesuai. 

Perwakilan PT Foresta Lestari Dwikarya yang hadir dalam rapat penyelesaian permasalahan.
Perwakilan PT Foresta Lestari Dwikarya yang hadir dalam rapat penyelesaian permasalahan. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Selanjutnya PT Foresta juga akan melakukan asistensi atau supervisi untuk kebun masyarakat sekitar terutama kebun sawit untuk meningkatkan produktivitas kebun masyarakat sekitar. 

Kemudian untuk jangka menengah, Fitrizal mengusulkan penyediaan transportasi buah atau TBS, baik untuk kebun inti maupun kebun plasma dengan menyediakan investasi pembelian kendaraan, dan juga pembiakan kambing serta perkebunan lada. 

Sementara untuk jangka panjang, PT Foresta akan memfasilitasi pembangunan kebun plasma baru untuk masyarakat, serta kredit bibit dan pupuk murah. 

Fitrizal juga menyatakan akan meningkatkan corporate social responsibility (CSR) dengan kegiatan peremajaan fasilitas umum, bedah rumah keluarga tidak mampu, beasiswa pendidikan bagi anak sekolah berprestasi dan tidak mampu.

Selain itu, kata Fitrizal, juga ada kegiatan pemeriksaan kesehatan masyarakat seperti operasi katarak dan sunat massal, serta dukungan kegiatan adat dan desa. 

Sebelumnya, Fitrizal juga memaparkan bahwa pada audiensi dengan masyarakat pada 20 Juli 2023 lalu, juga disampaikan solusi penyelesaian terkait fasilitasi kebun masyarakat sekitar. Fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar berupa kebun baru, di lahan masyarakat yang berada di luar HGU. 

"Kami sudah koordinasikan dengan kepala dinas ketahanan pangan dan pertanian bersama tim untuk melaksanakan pembangunan kebun kemitraan baru berbentuk kebun baru, untuk prioritas masyarakat sekitar," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved