Berita Pangkalpinang

TPID Bangka Belitung Perkuat Program Pengendalian Inflasi, Pasar Murah Terus Digalakkan

pada tahun 2023, hingga Agustus saja sudah dilaksanakan 198 kali operasi pasar atau pasar murah dan SPHP Bulog di Bangka Belitung

Penulis: Suhendri CC |
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Bangka Belitung terus memperkuat program-program pengendalian inflasi.

Salah satunya, TPID dan Bulog terus menggalakkan operasi pasar atau pasar murah dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras untuk menjaga keterjangkauan harga.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman menyebutkan, pada tahun 2023, hingga Agustus saja sudah dilaksanakan 198 kali operasi pasar atau pasar murah dan SPHP Bulog di Bangka Belitung.

"Pemerintah provinsi juga melanjutkan operasi pasar murah dengan skema subsidi dengan memanfaatkan dana insentif daerah yang diselenggarakan di 16 titik yang mencakup 7 kabupaten dan kota se-Babel hingga akhir tahun 2023," kata Faturachman dalam rilis yang diterima Bangka Pos, Selasa (5/9/2023).

Dia menyebutkan, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendorong program-program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Di antaranya, melalui peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas hortikultura dan pangan lainnya, terutama aneka cabai, bawang merah, sayur-mayur, dan ikan air tawar.

Upaya-upaya tersebut melibatkan kelompok tani, pondok pesantren, kelompok wanita tani, PKK, dan mitra lainnya guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar Bangka Belitung.
Pada Agustus 2023, Bank Indonesia bersama Kelompok Tani Dukong Jaya dan TPID Kabupaten Belitung melakukan panen cabai merah dengan jumlah batang yang ditanam sebanyak 19.000 batang dengan potensi total hasil panen 19 ton.

"Bank Indonesia bersama Kabupaten Belitung juga mengembangkan hilirisasi pangan dengan melakukan pelatihan produk pengolahan ikan kepada UMKM subsisten di Beluntas dan penandatanganan perjanjian kerja sama pendampingan kelompok subsisten Kabupaten Belitung dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Belitung sebagai implementing partner daerah dalam pelaksanaan program UMKM subsisten," tutur Faturachman.

Lebih lanjut, dia mengatakan, perluasan kerja sama antardaerah (KAD), baik intra maupun antarprovinsi, juga terus diperkuat untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan.

Di kisaran target inflasi nasional

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, gabungan dua kota di Bangka Belitung, yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan, mengalami deflasi 0,10 persen (month to month/m-to-m) atau inflasi 3,45 persen (year on year/y-on-y) pada Agustus 2023.

Secara tahunan, angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 2,14 persen (yoy), namun tetap berada di kisaran target inflasi nasional, yakni 3 persen ± 1 persen.

Adapun tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,13 persen (year to date/ytd) dan diperkirakan akan terus terjaga hingga akhir tahun 2023.

"Atas keberhasilan pengendalian inflasi daerah, Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur masuk ke dalam nominasi tiga besar TPID Awards 2023 yang diberikan Presiden RI pada acara Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi pada 31 Agustus 2023 di Jakarta," tutur Faturachman.

Dia berharap, hal tersebut mampu meningkatkan motivasi TPID di Bangka Belitung untuk terus menjaga dan mengendalikan inflasi. (*/t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved