Lapas Narkotika Pangkalpinang Kini Punya Klinik Pratama

POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang secara resmi memiliki Klinik Pratama.

Peresmian dilakukan oleh Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Harun Sulianto, Rabu (27/9/2023).

Harun mengapresiasi Lapas Narkotika Pangkalpinang yang telah berjuang mendapatkan izin operasional klinik layanan kesehatan tersebut.

Menurutnya, proses mendapatkan izin itu bukanlah sesuatu yang mudah karena harus memenuhi syarat-syarat dan standar yang telah ditentukan.

"Dengan peresmian Klinik Pratama ini juga menunjukkan keseriusan Lapas Narkotika untuk memberikan layanan yang terbaik kepada WBP (warga binaan pemasyarakatan). Di sini kita berusaha untuk terus menjaga agar para WBP tetap sehat dalam menjalani masa pidana," kata Harun dalam sambutannya.

"Di klinik ini punya dokter sebagai penanggung jawabnya, punya apoteker dan dilengkapi sarana prasarana penunjang lainnya untuk tindakan dan pelayanan kesehatan. Di dalamnya terdapat semacam peralatan untuk pemeriksaan medis, ruang rujukan, ruang observasi, ruang rawat jalannya, dan layanan pemeriksaan lainnya," tuturnya.

Sementara itu, Molen, sapaan akrab Maulan Aklil, berterima kasih kepada jajaran Lapas Narkotika Pangkalpinang yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada WBP lapas tersebut.

"Seluruh warga binaan yang ada dalam lapas narkotika ini adalah warga kita. Dengan demikian, harus kita perhatikan juga kesehatannya," ujarnya kepada wartawan.

"Mereka keluar ke rumah sakit tidak bisa, maka dengan hadirnya Klinik Pratama inilah yang akan membantu mereka di sini," sambung Molen.

Dia juga berharap, sinergisitas antara lapas narkotika dan instansi Pemerintah Kota Pangkalpinang dapat terus berjalan dengan baik dalam rangka memberikan pelayanan, perawatan, maupun pembinaan kepada WBP.

"Harapan kita, keberadaan klinik ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya yang menyangkut masalah medis terhadap warga binaan," katanya. (t2)