Berita Bangka Selatan
Relokasi Pedagang Pasar Rakyat Toboali Diundur, Pemkab Bangka Selatan Siapkan 48 Lapak
Relokasi puluhan pedagang di kawasan Pasar Rakyat Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, kembali diundur.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Relokasi puluhan pedagang di kawasan Pasar Rakyat Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, kembali diundur. Rencananya 45 pedagang di pasar tersebut bakal direlokasi pada 7 September 2023. Namun karena terkendala, relokasi dijadwalkan dilakukan pada pertengahan Oktober 2023 ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengungkapkan, rencana relokasi para pedagang itu rencananya baru akan dilakukan pada pekan ini. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan antara para pedagang dan pihak unit pelaksana teknis (UPT) pasar. Pedagang baru bakal berjualan di tempat relokasi pada Senin (16/10).
"Rencana awal relokasi kita lakukan awal September. Namun berdasarkan kesepakatan dengan para pedagang, mereka akan mulai berjualan di tempat relokasi mulai tanggal 16 Oktober," kata Anshori, Senin (9/10).
Anshori berujar, diundurnya relokasi pedagang mengingat proses lelang pembangunan Pasar Rakyat Toboali yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum ada pemenangnya. Akan tetapi, saat ini proses lelang tersebut telah ada pemenang dan segera dilakukan pembangunan. Sehingga para pedagang harus segera mengosongkan lapak lama mereka.
Sejauh ini pihaknya telah menyediakan sebanyak 48 lapak baru bagi pedagang, dengan ukuran 3x3 meter. Lokasinya berada di Pasar Terminal Toboali, dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp700 juta. Dana itu untuk membuat tempat penampungan sementara di beberapa lokasi yang telah disediakan. Mulai dari penyediaan lahan hingga pengadaan lapak bagi pedagang.
"Lapak yang sudah disiapkan itu sekitar 48 lapak, sedangkan yang akan pindah ke tempat relokasi itu sebanyak 45 pedagang. Sampai dengan saat ini lapaknya sudah terbangun," jelas Anshori.
Ia tak menampik, masih banyak pedagang waswas untuk pindah ke lokasi relokasi. Khususnya keamanan barang dagangan mereka setelah dipindahkan ke tempat baru. Oleh sebab itu, pemerintah memastikan keamanan barang di relokasi pasar terjaga aman. Dengan menyediakan beberapa petugas keamanan untuk patroli di lapak-lapak pedagang.
Di sisi lain, ketersediaan sarana dan prasarana di tempat relokasi juga kurang memadai. Belum adanya fasilitas pendukung berupa toilet, ketersediaan air bersih hingga listrik dan fasilitas lainnya. Permasalahan tersebut masih membuat pedagang sedikit ragu. Walaupun begitu, Pemkab Bangka Selatan memastikan sesegera mungkin menambahkan fasilitas tersebut.
"Memang yang belum siap, khususnya fasilitas pendukung. Seperti toilet, air, listrik dan juga hal-hal lain utamanya keamanan. Tapi semua itu akan kita coba akomodasi semuanya dalam waktu dekat," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Pasar Rakyat Toboali sudah ada sejak tahun 1969. Artinya, sudah hampir 54 tahun pasar tersebut berdiri belum pernah sama sekali dilakukan penataan. Sehingga sudah sewajarnya jika pemerintah kembali membangun pasar yang lebih modern dan representatif bagi masyarakat.
Guna membantu pedagang dalam proses pemindahan barang-barang dagangan mereka, pihaknya akan menyediakan kendaraan transportasi berupa satu unit truk dan mobil pikap. Kendaraan itu disediakan secara gratis untuk mengangkut barang milik pedagang saat proses relokasi dari Pasar Rakyat Toboali ke relokasi pasar baru di kawasan Terminal. "Kita sediakan fasilitas berupaya kendaraan transportasi untuk mengangkut barang. Satu truk dan satu mobil pikap," pungkas Anshori. (u1)
Tak Boleh Sewakan Lapak
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan, mewanti-wanti para pedagang di Pasar Rakyat Toboali untuk tak menyalahi kesepakatan dengan berbisnis lapak. Terutama dengan melakukan praktik jual-beli lapak yang telah diberikan pemerintah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori menegaskan, pedagang yang sudah disiapkan lapak jualan oleh Pemkab harus menggunakan sendiri lapaknya sebagai tempat usaha. Sehingga mereka tidak boleh melakukan praktik jual-beli lapak. Fasilitas itu dibangun pemerintah daerah untuk digunakan oleh masyarakat atau pedagang.
"Pedagang yang mendapatkan lapak di tempat relokasi pasar tidak boleh menyewakan lapaknya ke pedagang lain," ujar Anshori, Senin (9/10).
Anshori mengakui, lapak yang disediakan oleh Pemkab Bangka Selatan di kawasan Pasar Terminal Toboali tidak dikenakan biaya sewa alias gratis. Hal itu dilakukan dengan harapan para pedagang tidak merasa terbebani, sehingga subsidi dari pemerintah dapat dirasakan. Imbasnya mereka dapat meningkatkan pelayanan kepada pembeli untuk bersaing dengan pasar modern.
| BNN Babel Gerebek Permukiman Padat di Basel, Diduga Tempat Transaksi Narkoba, 11 Orang Dibekuk |
|
|---|
| 1.427 Perempuan di Bangka Selatan Ditargetkan Jalani HPV DNA dan IVA Test, Antisipasi Kanker Serviks |
|
|---|
| Bupati Bangka Selatan Berang, Ada Oknum ASN Diduga Minta Imbalan dari Bantuan Permodalan UMKM |
|
|---|
| Pemuda Ditemukan Meninggal Usai Terseret Ombak saat Mancing di Perairan Namak Bangka Selatan |
|
|---|
| 143 Kampil Pasir Timah Diangkut Kapal Bermuatan Terasi Diamankan Tim Lanal Babel di Bangka Selatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20231009-Anshori.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.