Polres Belitung Gelar Simulasi Sispamkota Usai Apel Gelar Pasukan Mantab Brata Menumbing 2023-2024

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Serombongan personel Brimob beserta polisi dilengkapi peralatan lengkap berbaris rapi di halaman Mapolres Belitung pada Selasa (17/10/2023).

Barisan pagar betis itu tiba-tiba diserang sekelompok orang yang bertindak anarkis melempari dengan bungkusan air.

Sehingga dengan sigap personel Brimob langsung menghalau massa hingga situasi kembali kondusif.

Ternyata kejadian tersebut merupakan bagian dari Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dilaksanakan usai apel gelar pasukan Operasi Mantab Brata Menumbing 2023-2024.

"Apel gelar pasukan ini dilaksanakan secara serentak yang dimulai pada tanggal 19 Oktober 2023. Tapi khusus Polres Belitung, usai apel langsung dilaksanakan Simulasi Sispamkota," ujar Kabag Ops Polres Belitung Kompol Dedy Nuary kepada Posbelitung.co.

Ia menjelaskan, skenario yang dimainkan bermula saat oknum tidak terima terhadap proses pemilihan di TPS.

Kemudian, massa diarahkan Kantor KPU sehingga dibutuhkan pengamanan dari personel Polres Belitung.

Menurut Dedy, Simulasi Sispamkota merupakan wujud kesiapan Polres Belitung dalam mengamankan jalannya Pemilu 2024 mendatang.

"Memang selama ini anggota terus latihan dan tadi pagi itu puncaknya untuk Sispamkota," imbuhnya.

Dalam Operasi Mantab Brata Menumbing 2023-2024, tambahnya, seluruh personel Polres Belitung siap terlibat.

Bahkan nantinya akan ditambah bantuan dari Polda Kepulauan Babel untuk menjaga situasi kamtibmas.

Di sisi lain, Polres Belitung juga terus berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu dan Pemda Belitung dalam mengantispasi potensi kerawanan.

"Kalau untuk Pemilu sandi operasinya Mantab Brata, tapi kalau Pilkada nanti namanya Mantab Praja. Tapi pada dasarnya melibatkan personel yang sama," kata Dedy.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Belitung agar tetap menjaga situasi kamtibmas hingga selesainya pemilu yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Menurutnya perbedaan pilihan jangan dijadikan alasan untuk memecah-belah persatuan.

"Tetaplah dijaga kondisi masyarakat Belitung yang selama ini dikenal ramah, sopan dan berdikusi di warung kopi," tuturnya.

(Posbelitung.co/Dede Suhendar)