Berita Bangka Selatan

DLH Bangka Selatan Cari Solusi Masalah Sampah Laut

Agung Prasetyo Rahmadi berujar, permasalahan sampah di kawasan pesisir perlu penanganan serius.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Agung Prasetyo Rahmadi saat berfoto bersama dengan sejumlah relawan saat melakukan aksi bersih sampah di Pantai Nek Aji, Kecamatan Toboali, Sabtu (30/9/2023). Kegiatan bersih lingkungan ini dilakukan sebagai upaya menjaga laut bebas dari sampah plastik. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya menyelesaikan permasalahan sampah di pesisir laut.

Pasalnya soal sampah di laut kini menjadi masalah baru bagi pemerintah daerah. Maka dari itu pemerintah membidik solusi dari masalah tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Agung Prasetyo Rahmadi berujar, permasalahan sampah di kawasan pesisir perlu penanganan serius.

Sebab, apabila sampah berada di laut itu akan sukar dibersihkan dan berdampak kepada ekosistem biota laut. Khususnya sampah plastik yang dapat menimbulkan risiko tinggi bagi keselamatan dan kelestarian hewan laut.

“Penumpukan sampah di pesisir pantai butuh penanganan serius. Karena sampah plastik yang berasal dari daratan. Jika dibiarkan secara terus menerus akan sangat membahayakan terhadap ekosistem dan hewan laut,” ujar dia kepada Bangkapos.com, Selasa (24/10/2023).

Agung Prasetyo mengatakan, sampah yang masuk ke laut tidak hanya berasal dari daratan. Namun juga berasal dari ketidaksadaran masyarakat dalam membuang sampah ke anak-anak sungai. Tak hanya itu, tumpukan sampah di kawasan pesisir pantai dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap kualitas air laut.

Lebih parahnya bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit bagi masyarakat pesisir. Khususnya di Kabupaten Bangka Selatan, terdapat beberapa titik pantai yang menjadi sorotan lantaran banyaknya sampah. Dimulai dari daerah Payak Ubi hingga Tanjung Ketapang, Toboali. Terdata ada sekitar tiga sampai empat ton sampah terkumpul di daerah itu.

“Kawasan pesisir ini menjadi pekerjaan rumah untuk kita. Karena khususnya di tepi pantai di kawasan Toboali terdata sudah mencapai tiga sampai empat ton,” papar Agung.

Di samping itu lanjut dia, DLH mulai mengampanyekan setop membuang sampah plastik di laut. Langkah ini adalah gerakan utama agar sampah yang berada di darat ini tidak sampai ke laut. Sehingga mampu menyadarkan dan menggugah masyarakat agar tidak membuang sampah plastik di laut.

Juga upaya peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan dan kemudian bagaimana mengelola sampah dari sumbernya di darat. Serta soal penanggulangan sampah di pesisir dan lautan. Pemerintah menargetkan sampah laut berkurang hingga 70 persen pada 2025. Hal ini sesuai dengan Perpres 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

“Kita menggencarkan upaya sosialisasi terkait bahaya membuang sampah ke laut kepada masyarakat. Sekaligus melakukan gotong royong dengan membersihkan sampah di pesisir pantai untuk mengurangi penumpukan sampah,” sebutnya.

Walaupun begitu kata Agung, pergeseran pola hidup atau life style dan pola konsumsi masyarakat Indonesia khususnya dalam penggunaan plastik sekali pakai memiliki andil besar terhadap kondisi tersebut. Melalui gerakan untuk mengurangi sampah plastik pun terus tumbuh di tengah masyarakat.

Dengan begitu timbul kesadaran pihak lelaku usaha maupun pelaku wisata, supaya sampah dari kegiatan berwisata dapat dikumpulkan dalam suatu wadah. Sehingga sisa sampah yang sudah terkumpulkan nantinya akan dibuang petugas kebersihan ke tempat pembuangan akhir.

“Karena sampah ini bersumber dari daratan, kami nantinya akan berkoordinasi dengan pihak destinasi wisata. Mengajak mereka melakukan aksi bersih-bersih pantai di seluruh wilayah Kecamatan Toboali, dengan melibatkan pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar pantai tersebut,” ucap Agung.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved