Berita Pangkalpinang

Lapas Pangkalpinang Gunakan Mobile VCT Untuk Deteksi Dini HIV dan AIDS

Lapas Pangkalpinang melakukan Pencegahan penularan HIV/AIDS bagi Warga Binaan Pemasyarakatan

Bangka Pos / Anthoni Ramli
Pemeriksaan kesehatan dan Mobile VCT, penularan HIV dan AIDS Selasa, (24/10/2023), Ist Lapas 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Lapas Pangkalpinang melakukan
Pencegahan penularan HIV/AIDS bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Langkah tersebut sebagai upaya deteksi dini terjadinya penularan HIV dan AIDS, dengan pemeriksaan kesehatan dan Mobile VCT, Selasa, (24/10/2023).

Mobile VCT adalah kegiatan pencarian atau penemuan penderita HIV/AIDS secara mobile atau keliling yang menyasar ke kelompok beresiko.

Tercatat 40 WBP ikut kegiatan  Mobile VCT dan pemeriksaan kesehatan, yang diselenggarakan Klinik Pratama Lapas Pangkalpinang bekerjasama dengan Puskesmas Gerunggang Kota Pangkalpinang.

Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, memberikan penguatan dan berharap Warga Binaan yang ikut dalam kegiatan ini dapat menerapkan informasi yang diperoleh menjadi deteksi dini agar terhindar dari HIV/AIDS.

“Apabila warga binan ada yang tertular atau tidak, jangan khawatir, setelah di ketahui positif segera akan tindaklanjuti dengan pengobatan yang lebih terfokus sehingga bisa dilakukan tindakan deteksi dini dengan penanganan yang tepat,” kata Badarudin

“Program deteksi dini ini merupakan salah satu dari tiga Kunci Pemasyarakatan Maju (Back to Basics), dengan aspek melakukan deteksi dini, berperan aktif dalam pemberantasan peredaran narkoba, serta senantiasa membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya,” tambah Badarudin.

Sementara Kasi Pembinaan Narapidana/Anak Didik Adam Ridwansyah, mengapresiasi dedikasi puskesmas Gerunggang yang telah bersedia membantu dalam pelaksanaan kegiatan deteksi dini, dan berharap agar semua Warga Binaan dapat mengikuti dengan baik dan seksama.

“Semua peserta yang ikut kegiatan ini harus benar-benar memahami tindakan preventif pencegahan penularan HIV/AIDS, sehingga nantinya mampu mengatasi dan mengurangi risiko penularannya,” harap Adam.

Pada kesempatan ini, Dokter Puskesmas Gerunggang, dr. Jennifer, menyebu siapa saja yang rawan tertular HIV/AIDS, diantaranya remaja risiko tinggi, pengguna Narkoba, dan pelanggan pekerja seks.

“Umumnya, cara penularan HIV terjadi dari kontak seksual, kontak darah yang berasal dari transfusi, penggunaan jarum suntik berulang, akupunktur, tindik, dan tato, serta dari Ibu dan anak melalui proses persalinan dalam pemberian ASI,” jelasnya.

(Bangkapos.com / Anthoni Ramli)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved