Tanggapan Gibran soal Ahok yang Meragukannya Jadi Cawapres Prabowo: Biar Warga yang Nilai

Ahok yang juga merupakan kader di PDIP mengatakan, Gibran belum memiliki pengalaman teruji. Hal ini menurut Ahok lantaran Gibran baru sekitar dua...

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat hadir dalam acara deklarasi 'Indonesia Memanggil Gibran' yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023) malam. 

Menurutnya, menjadi pengusaha katering dan membuka usaha martabak merupakan pilihan hidupnya. Alasannya karena ia ingin hidup mandiri.

Ia juga menilai, jika membuka usaha katering, ada peluang meraup untung, misalnya ketika ada event pernikahan.

Usaha itu juga didukung dengan dirinya yang memiliki gedung pernikahan sendiri. Tak hanya bisnis Chili Pari yang mulai berkembang, untuk bisnis Markobar juga mengalami peningkatan.

Bisnis martabak yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki 29 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Terkait bisnis mebel yang dulunya dijalani oleh Jokowi, Gibran menolak meneruskan usaha tersebut.

Sempat Enggan terjun ke politik

Sukses di bidang kuliner, teka-teki masa depan Gibran di dunia politik mulai muncul. Kala itu, Gibran mengaku tidak memiliki keinginan itu.

"Enggak sih. Saat ini enggaklah. Saya begini sajalah, jualan martabak," ujar Gibran kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2017).

Selain itu, saat jelang Pemilihan Presiden 2019, Gibran juga mengaku tidak pernah menjadi tim sukses untuk salah satu pasangan calon.

Meski dirinya merupakan anak orang nomor satu di Indonesia, ia meyakinkan tidak ikut perpolitikan nasional.

Sebagai pengusaha, ia dituntut untuk menekuni program coporate social responbility (CSR).

Adapun jika ingin membantu banyak orang, maka pilihan satu-satunya adalah terjun ke dunia politik.

Sebab, politisi dan pejabat publik dapat membuat kebijakan merakyat yang dapat membantu banyak orang.

Ia juga menyampaikan bahwa pengusaha bisa menjadi politikus, namun politikus belum tentu bisa menjadi pengusaha.

"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negata dan itu menurut saya sodaqoh," ujar Gibran.

Namun, keengganan Gibran terjun di gelanggang politik berlahan mulai memudar.

Pada 2020, Gibran resmi mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lewat PDI Perjuangan. Ia pun menang.

(*/ TribunSolo.comTribunnews.com/ kompas.com/)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved