Berita Bangka Selatan

Penderita HIV dan AIDS di Bangka Selatan Naik Jadi 38 Kasus

Slamet Wahidin berujar, setidaknya tercatat sebanyak 38 orang menderita HIV/AIDS di daerah itu.

Penulis: Cepi Marlianto |
kompas.com/ syahrul munir
Ilustrasi 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Fenomena penyimpangan orientasi seksual menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Di mana keberadaan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender atau LGBT di Kabupaten Bangka Selatan menjadi penyumbang  terbanyak, memicu peningkatan jumlah orang dengan HIV/AIDS alias ODHA secara keseluruhan di daerah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin berujar, setidaknya tercatat sebanyak 38 orang menderita HIV/AIDS di daerah itu.

Rinciannya terdiri dari 22 orang perempuan dan 16 orang laki-laki. Jumlah itu terjadi penambahan sebanyak delapan kasus per akhir September 2023 lalu.

“Saat ini ada 38 orang menderita HIV/AIDS di Bangka Selatan. Memang terus bertambah dari tahun ke tahun, di mana pada akhir 2022 lalu sebanyak 22 kasus,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (26/10/2023).

Slamet memaparkan, dari total keseluruhan kasus HIV/AIDS tersebut pihaknya saat ini lebih intens melakukan intervensi terhadap kaum LGBT. Pasalnya LGBT saat ini turut menjadi penyumbang kasus yang ada dan membuat kekhawatiran di tengah masyarakat. Sehingga hal itu turut menjadi perhatian pemerintah guna menekan angka kasus HIV agar tak kunjung naik setiap tahunnya.

Tak hanya itu turut dilakukan pengecekan kesehatan dan bebas HIV/AIDS terhadap ibu hamil dan wanita pekerja seks (WPS) secara berpindah-pindah. Langkah itu diambil guna dapat ditelusuri dari mana penularan HIV/AIDS itu terjadi sekaligus untuk dilakukan penanganan. Namun yang menjadi target utama saat ini adalah kaum LGBT, supaya mereka mau melakukan pemeriksaan secara sukarela.

“Selanjutnya kaum-kaum LGBT yang menjadi target kami. Kemungkinan kaum LGBT juga ada yang terinfeksi HIV. Kami berharap kaum LGBT ini mau datang untuk melakukan pemeriksaan HIV secara sukarela,” papar Slamet.

Di sisi lain dia mengakui, bahwa pihaknya tidak bisa memonitor secara terbuka jumlah valid kaum gay. Namun, kasus tersebut didapati saat mereka memeriksakan diri ke layanan kesehatan dengan hasil positif terpapar virus HIV/AIDS. Kejadian itu juga hampir sama dengan fenomena gunung es.

Hal itu mengingat kasus yang terungkap hanya bagian luarnya yang muncul ke permukaan dan itu sangat sedikit dibandingkan kasus yang sebenarnya. Tentunya masalah tersebut membuat kasus temuan baru HIV/AIDS di Bangka Selatan terus meningkat setiap tahun. Pasalnya banyak masyarakat yang belum terdeteksi dan tidak sadar dirinya telah menjadi penderita HIV/AIDS.

“Maka dari itu saat ini kami secara rutin melakukan tes HIV kepada para WPS. Terutama di tempat-tempat yang kami curigai menjadi kawasan prostitusi di Bangka Selatan,” ucapnya.

Meskipun demikian kata Slamet, edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar mereka mau memeriksakan diri. Karena terus meningkatnya kasus ini lantaran minimnya pemahaman masyarakat tentang HIV. Pemahaman masyarakat masih banyak yang keliru, dan ini menjadi tanggung jawab semua pihak untuk meluruskannya.

Jarang masyarakat yang memiliki risiko atau tidak akan HIV dengan sukarela melakukan tes. Mereka lebih memilih untuk menyembunyikan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang menganggap apabila terkena HIV/AIDS merupakan kutukan dan hidupnya telah berakhir. Masyarakat kecenderungan untuk menghukum penderita HIV/AIDS secara sosial, karena masih menganggap itu sesuatu yang tabu.

“Jadi kita terus melakukan edukasi ke masyarakat. Karena para penderita harus mendapatkan dukungan, sehingga mereka lebih terbuka, dan kita dari tim kesehatan lebih bisa masuk ke untuk menanggulangi kasus HIV,” pungkas Slamet. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved