Berita Bangka Selatan

Program Mama Papah di Bangka Selatan Tangani 5,1 Ton Sampah Plastik

Pemkab Bangka Selatan menyosialisasikan program Mari Menabung Pakai Sampah (Mama Papah), guna mengurangi produksi sampah anorganik.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
Istimewa/Dokumentasi DLH Bangka Selatan
Satu unit truk sampah compactor atau truk sampah lebih ramah lingkungan yang diberikan oleh pemerintah pusat ke Pemkab Bangka Selatan beberapa waktu lalu. Penambahan armada itu untuk menunjang kebersihan di kawasan pariwisata KEE. 

TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus menyosialisasikan program Mari Menabung Pakai Sampah (Mama Papah), guna mengurangi produksi sampah anorganik.

Jumlah nasabah program yang berjalan sejak Mei 2022 lalu itu, terus bertambah.

Program Mama Papah diklaim mampu mengurangi produksi sampah anorganik walaupun belum secara signifikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan, Agung Prasetyo Rahmadi mengatakan, selama kurang lebih 17 bulan berjalan program Mama Papah mampu menekan produksi sampah di daerah. 

Utamanya sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 

Selama itu sampah plastik yang berhasil ditangani sebanyak 5,1 ton.

"Program Mama Papah berjalan sejak tanggal 5 Mei 2022 dan masih berlangsung sampai saat ini. Total sampah anorganik yang ditabung di Bank Sampah Mama Papah sudah mencapai 5,1 ton," ucap Agung, Senin (30/10).

Menurut Agung, program Mama Papah dirasa sangat efektif dalam mengurangi sampah anorganik yang ada di daerah. Tak hanya itu, animo masyarakat untuk menabung sampah sudah mulai meningkat. Hal ini terlihat dari terus bertambahnya nasabah bank sampah yang diinisiasi oleh DLH Kabupaten Bangka Selatan.

Awal berjalan program tersebut pada bulan Mei 2022 jumlah nasabah hanya sebanyak 155 orang atau organisasi. Per bulan Oktober 2023 ini jumlah nasabah terus meningkat, mencapai 175 orang nasabah. 

Oleh karena itu, niatnya akan terus melakukan sosialisasi program Mama Papah kepada masyarakat luas. Terlebih inovasi tersebut juga telah masuk ke dalam 10 besar kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023.

"Jumlah nasabah terus bertambah. Dari semula hanya 155 orang kini menjadi 175 orang sampai bulan Oktober 2023. Kita terus mensosialisasikan program Mama Papah kepada masyarakat Bangka Selatan," ucapnya.

Meskipun begitu kata Agung, ke depan Pemkab Bangka Selatan berencana akan menularkan inovasi ini ke seluruh wilayah. 

Dengan harapan setiap desa memiliki bank sampah sebagai media pengurangan sampah anorganik. Sehingga setidaknya produksi sampah plastik yang dihasilkan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat, bukan kerusakan lingkungan.

"Sudah ada beberapa desa yang berminat, mulai Desa Rindik, Desa Tukak, Desa Nangka, Desa Bangka Kota, Desa Rajik dan tokoh pemuda di beberapa desa juga berminat. Tinggal kita berikan pendampingan," kata Agung. 

(u1)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved