Berita Populer

Bawa Senjata Api Tapi Tak Berani Menembak, Polisi Ini Malah Babak Belur Dikeroyok Anggota Ormas

Kisah seorang polisi dikeroyok sekelompok geng motor viral di media sosial.Bawa senjata tapi tak digunakan

istimewa
Penganiayaan terhadap anggota polisi di Kabupaten Bandung. Saat dikeroyok, anggota polisi itu tak berani menggunakan senjatanya karena di lokasi kejadian banyak anak-anak. (Instagram @terangmedia) 

POSBELITUNG.CO -- Kisah nyata, seorang anggota polisi di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar), babak belur dikeroyok sejumlah angggota organisasi masyarakat (Ormas). Padahal polisi ini membawa senjata api (pistol), namun ia tak berani menggunakannya saat diamuk massa.

Kejadian itu langsung viral di media sosial (Medsos).

Kasus tersebut terungkap melalui unggahan akun X (sebelumnya Twitter) @report.id, Jumat (22/12/2023). Awalnya dalam unggahan itu disebutkan, anggota polisi itu mencoba melerai sekelompok geng motor yang akan tawuran.

Namun, anggota polisi itu justru menjadi sasaran amarah dari sekelompok orang tersebut.

“Niat melerai, Anggota polisi dikeroyok gerombolan motor GBR yang akan melakukan aksi tawuran,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca juga : Viral ! Istri Polisi Mengadu ke Kapolri, Suami Pilih Hidup dengan Pelakor, 13 Tahun Ditelantarkan

Bahkan, terekam seorang pengendara motor juga menjadi sasaran kemarahan geng tersebut.

Rupanya, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang di Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Kamis (21/12/2023).

Polisi yang ada dalam video viral itu bernama Chepy Dwiky yang bertugas di Unit Samapta Polsek Cimaung. 

Saat dikonfirmasi, sejumlah orang yang mengeroyoknya itu bukan geng motor tapi ternyata merupakan anggota Ormas.

Begini Kronologisnya 

Menurut Chepy, saat itu ia dalam perjalanan ke Soreang berniat membeli susu untuk anaknya setelah melakukan pengamanan di PN Bale Bandung, Baleendah.

Namun, dalam perjalanan ia melihat pengendara mobil boks cekcok dengan anggota Ormas.

Lantaran kondisi jalan menjadi macet, ia pun melerai cekcok tersebut.

Ia mengaku mendapat panggilan hati nurani dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi.

Namun, secara tiba-tiba ia dikeroyok anggota Ormas tersebut.

"Tapi saat saya melerai, tiba-tiba mereka memukuli saya," kata Chepy, Jumat (22/12/2023), dikutip pada Laman TribunJabar.id dan Laman Berita Populer Tribunnews.com.

Baca juga : Biodata Celia Thomas, Aktris ini Diduga Kepergok Jalan Bareng dengan Laki Orang, Benarkah ?

Saat itu menurut Chepy, tak ada satu pun orang yang membantunya saat dipukuli anggota Ormas.

Ia mengatakan masyarakat saat itu takut saat akan menolongnya, lantaran anggota Ormas yang mengeroyoknya itu berjumlah banyak.

Chepy mengatakan satu di antara sejumlah anggota Ormas yang memukulinya itu tak tahu bahwa dirinya merupakan anggota polisi.

Pelaku baru mengetahui ia anggota polisi setelah membuka jaketnya.

Alasan Chepy Tak Gunakan Senjata yang Dibawa

Dalam kondisi tersebut, Chepy mengaku tak berani menggunakan senjata yang ia bawa.

Bukan tanpa alasan, Chepy mengatakan saat itu banyak anak-anak di sekitar lokasi kejadian.

"Saya sempat memegang senjata (pistol), tapi melihat situasi dan kondisi, di situ ada anak-anak, sehingga saya mengambil keputusan untuk tak menggunakannya," ujarnya.

Namun, saat ia memegang senjatanya, pelaku langsung melarikan diri.

Meski mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok, Chepy berusaha mengejar para pelaku.

Warga sekitar akhirnya juga turut membantu Chepy mengejar pelaku.

"Saat mengejar ada Bhabinkantibmas, saya bilang kejar tangkap, lalu dibantu mengejar," katanya. 

"Saat dikejar satu mobil pelaku sempat menabrak motor, lalu menabrak trotoar, hingga ban mobilnya pecah," lanjutnya.

Akhirnya, empat di antara lima pelaku berhasil diamankan.

Para pelaku tersebut yakni TS (53), EH (21), DS (26), dan AS (27), sedangkan satu lagi yang bernama Ujang alias Kampeng masih dalam pengejaran. 

Kapolresta Bandung, Kombes (Pol) Kusworo Wibowo, mengapresiasi apa yang telah dilakukan Chepy. 

Kusworo mengatakan, Chepy memiliki integritas yang tinggi sebagai polisi. 

"Meski dia bukan polantas tapi melihat kondisi macet, ia langsung turun untuk mengurai kemacetan. Melihat ada yang cekcok ia berinisiatif melerai," kata Kapolres.

(Posbelitung.co/Tribunnews.com/Linda/TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar dengan judul DETIK-DETIK Polisi Dikeroyok Anggota Ormas, Ternyata Pegang Senjata Tapi Tak Menembak, Ini Alasannya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Polisi Dikeroyok Anggota Ormas saat akan Melerai, Bawa Senjata tapi Tak Berani Gunakan, https://www.tribunnews.com/regional/2023/12/23/viral-polisi-dikeroyok-anggota-ormas-saat-akan-melerai-bawa-senjata-tapi-tak-berani-gunakan?page=all

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved