Demo Sawit di Belitung

Aksi Teatrikal Potong Pohon Sawit Warnai Aksi Damai Buntut Konflik Warga Membalong dan PT Foresta

Di tengah aksi damai dari lanjutan konflik warga tujuh desa dan PT Foresta Lestari Dwikarya, Rabu (27/12/2023), diwarnai aksi teatrikal.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Aksi teatrikal saat aksi damai lanjutan konflik warga tujuh desa di Kecamatan Membalong dan PT Foresta Lestari Dwikarya di halaman Kantor Bupati Belitung, Rabu (27/12/2023) 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Di tengah aksi damai dari lanjutan konflik warga tujuh desa dan PT Foresta Lestari Dwikarya, Rabu (27/12/2023), diwarnai aksi teatrikal.

Usai Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Destika Efenly menyampaikan sambutannya, digelar doa bersama di halaman Kantor Bupati Belitung, Rabu (27/12/2023).

Usai doa bersama, warga pun melakukan aksi teatrikal dengan memotong pohon sawit menggunakan gergaji mesin.

Aksi ini menjadi gambaran memanasnya situasi konflik antara warga dan pihak perusahaan yang lantas menyeret 11 warga didakwa atas kasus perusakan aset perusahaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Membalong Belitung Kembali Gelar Aksi Damai Tuntutan Atas PT Foresta

Aksi teatrikal ini pun berlatar suara Bupati Sanem yang mengatakan agar membawa sinso (chainsaw, gergaji mesin) untuk memotong pohon sawit.

Ucapan yang sempat dilontarkannya saat menemui warga ketika aksi pertama pada 10 Juli 2023 lalu.

Aksi damai warga Kecamatan Membalong di halaman Kantor Bupati Belitung, Rabu (27/12/2023).
Aksi damai warga Kecamatan Membalong di halaman Kantor Bupati Belitung, Rabu (27/12/2023). (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Riuh suara massa pun mengiringi aksi teatrikal ini. Sementara itu, Bupati Sanem tetap berdiri menyaksikan dari dekat tiang bendera.

Setelahnya Bupati Belitung Sahani Saleh pun turun. Perwakilan warga lantas menyerahkan replika gergaji mesin yang disambut Sanem yang juga mempraktikkan memotong bibit sawit seperti halnya aksi teatrikal yang dilakukan warga.

Baca juga: Bupati Belitung Bahas Soal Kewenangan saat Temui Massa Aksi Damai Buntut Konflik dengan PT Foresta

Dia pun lalu menyalami perwakilan warga dan Dukun Kampong Aik Gede Marza yang ikut dalam aksi tersebut.

Sanem mengajak perwakilan warga untuk masuk beraudiensi.

Ia menyebut akan menceritakan lebih lanjut upaya yang dilakukan untuk penyelesaian konflik tersebut.

Diberitakan sebelumnya, warga tujuh desa yang terdampak perusahaan perkebunan sawit PT Foresta Lestari Dwikarya, terutama dari Kecamatan Membalong kembali melakukan aksi damai di halaman Kantor Bupati Belitung, Rabu (27/12/2023).

Aksi yang diikuti oleh ratusan orang ini merupakan buntut karena tak ada titik terang atas tuntutan-tuntutan masyarakat atas perusahaan sawit tersebut.

Konflik antara masyarakat dan PT Foresta mencuat karena dipicu berbagai persoalan di antaranya seperti dugaan perampasan lahan, tidak terealisasinya pemberian plasma 20 persen bagi masyarakat, hingga perusahaan yang diduga beroperasi di luar hak guna usaha (HGU).

Baca juga: Tim Penyelesaian Konflik PT Foresta Bentukan Pj Gubernur Sebelumnya Telah Surati Kementerian ATR/BPN

Aksi yang digelar oleh warga yang mengatasnamakan Forum Perjuangan Masyarakat Belantu (FPMB) ini pun menamakan aksi dengan kalimat sindiran yakni 'ucapan terima kasih untuk negara'.

Dalam aksi ini, massa terlihat kompak mengenakan baju hitam dan pita kuning. Aksi ini dilakukan sekira pukul 10.00 WIB.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved