Berita Pangkalpinang

Waspadai Tekanan Inflasi, Bangka Belitung Bakal Perluas Kerja Sama Antar Daerah

Bank Indonesia bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) akan terus mewaspadai tekanan inflasi, terutama pada beberapa jenis komoditas.

|
Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
dok. Posbelitung.co
Ilustrasi inflasi. Waspadai Tekanan Inflasi, Bangka Belitung Bakal Perluas Kerja Sama Antardaerah 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Bank Indonesia bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) akan terus mewaspadai tekanan inflasi, terutama pada beberapa jenis komoditas yang kerap memberikan andil inflasi di awal tahun, seperti komoditas ikan tangkap dan hortikultura.

Penguatan kerja sama antardaerah (KAD) existing antara Bangka Belitung dengan Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Jawa Timur, Brebes, dan Simalungun pun akan dioptimalkan serta KAD dengan daerah lain bakal diperluas pada 2024.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman, Rabu (3/1/2024).

"Melalui sinergi yang baik antarberbagai pihak, angka inflasi Bangka Belitung tahun 2024 diharapkan tetap terjaga pada sasaran inflasi nasional 2,5±1 persen," katanya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), gabungan dua kota di Bangka Belitung, yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan, pada Desember 2023 mengalami deflasi 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Deflasi bulanan utamanya disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0,1031 persen, seperti aneka ikan laut (ikan selar, ikan kerisi, dan cumi-cumi).

Adapun secara tahunan (year on year/yoy), Negeri Serumpun Sebalai mengalami inflasi 2,65 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,87 persen (yoy).

Secara tahunan, angka inflasi Bangka Belitung masih berada dalam sasaran inflasi nasional yaitu sebesar 3±1 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman. (Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah)

Secara spasial, Kota Tanjungpandan mengalami deflasi bulanan 0,57 persen (mtm), dan merupakan angka deflasi ke-2 terdalam se-Indonesia.

Deflasi tersebut bersumber dari komoditas ikan kerisi, ikan selar, dan cumi-cumi.

Secara tahunan, Tanjungpandan mengalami inflasi 3,80 persen (yoy) dengan indeks harga konsumen (IHK) 119,93, yang bersumber dari komoditas beras, angkutan udara, dan cabai merah.

Angka inflasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 5,89 persen (yoy).

Sementara itu, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan 0,26 persen (mtm) yang bersumber dari kenaikan harga angkutan udara, bawang merah, dan emas perhiasan.

Secara tahunan, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 2,01 persen (yoy) dengan IHK 115,94, terutama bersumber dari komoditas beras, rokok kretek filter, dan cabai merah.

Angka inflasi tahunan Pangkalpinang juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 2,75 persen (yoy).

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved