Warga Delas Diterkam Buaya

Kronologi Warga Delas Bangka Selatan Diterkam Buaya Hingga Kehilangan Lengan

Kronologi warga Desa Delas Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung diterkam buaya

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Kamri
istimewa
Ilustrasi buaya. Kronologi warga Desa Delas Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung diterkam buaya terjadi saat sedang mencari ikan di Sungai Nyire, Jumat (5/1/2024). 

Ketika itu serangan buaya mengarah ke lengan tangan Arjo.

Arjo yang berjibaku melawan, harus timbul tenggelam di dalam Sungai.

Lokasi yang jauh dari permukiman, membuat warga tak mengetahui peristiwa itu.

Beruntung Arjo selamat dari terkaman buaya kendati harus kehilangan lengan.

Mendapati ayahnya berhasil menyelamatkan diri, kedua anaknya langsung membantu Arjo untuk naik ke atas perahu.

“Langsung putus tangannya. Kemudian korban menyelamatkan diri dengan menaiki perahu. Korban dan anaknya langsung jalan kaki kurang lebih sejauh dua kilometer,” papar Tanjaya.

Tak lama, ketiganya berjumla warga Delas lainnya yang kemudian  membawa korban ke rumahnya untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Setelah itu Arjo langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abu Hanifah, Bangka Tengah.

Baca juga: Puluhan Orang di Bangka Belitung Diterkam Buaya, Kali ini Tangan Kanan Aryo Putus Digigit Predator

Korban langsung mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena luka yang cukup serius.

Sekitar satu hingga dua jam ke depan korban akan segera dirujuk ke rumah sakit di Pangkalpinang.

Tak hanya itu warga sekitar juga saat ini masih berupaya untuk mencari lengan tangan korban yang putus.

“Rencananya sekitar satu jam lagi akan dirujuk ke Rumah Sakit di Pangkalpinang. Sampai saat ini tangan korban yang putus belum ditemukan,” ucapnya.

Mendapati peristiwa yang menimpa warganya itu, Tanjaya mengingatkan masyarakatnya agar waspada saat beraktivitas di sungai.

Ia mengakui Sungai Nyire yang berbatasan dengan Desa Delas dan Pergam menjadi lokasi favorit buaya karena banyaknya ikan di sana.

“Korban memang  profesinya sebagai nelayan sungai mencari ikan. Kalau tidak ke sungai ya bekerja upah. Mungkin karena banyak ikan jadi buaya ada di situ untuk memakan ikan di jaringnya,” pungkas Tanjaya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved