Berita Bangka Selatan

Bangka Selatan Tambah Luas Tanam Padi untuk Perkuat Pangan Lokal

Pemkab Bangka Selatan dibantu pemerintah pusat akan menambah luasan tanam padi dan jagung di Bangka Selatan.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Lahan sawah di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemkab Bangka Selatan dibantu pemerintah pusat akan menambah luasan tanam padi dan jagung di Bangka Selatan.

Penambahan luas tanam padi dan jagung ini diberikan pemerintah pusat sebagai dukungan meningkatkan produksi. Khususnya atas dua komoditas pangan yang menjadi prioritas pemerintah.

Oleh sebab itu, luas tambah tanam (LTT) produksi padi dan jagung di Kabupaten Bangka Selatan, akan diakselerasi pada tahun 2024 seluas 3.500 hektare. 

Langkah itu untuk melanjutkan program optimalisasi pemanfaatan lahan yang telah dilakukan pemerintah sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini guna meningkatkan produksi pangan lokal.

"Pemerintah pusat akan membantu meningkatkan luas tanam padi sawah dan jagung di Bangka Selatan pada 2024 ini. Langkah ini untuk memperkuat pangan lokal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, Selasa (9/1/2024).

Swasembada beras dan jagung, lanjutnya, penting bagi daerah di tengah ancaman krisis pangan nasional. 

Apalagi saat ini sejumlah petani telah memasuki masa tanam sejak akhir tahun 2023 lalu.

LTT ditempuh melalui beberapa strategi untuk menggenjot produksi padi. Upayanya yaitu mengoptimalkan lahan yang ada yang semula ada hambatan terbatas ketersediaan airnya.

Maka dari itu pemerintah pusat mendukung percepatan tanam melalui sarana dan prasarana pertanian. 

Mulai dari pengolahan tanah sampai dengan budi daya dan pascapanen serta mendorong percepatan tanam melalui pemanfaatan optimalisasi lahan kering. 

Bantuan peningkatan luas tanam ini dilakukan guna meningkatkan produksi pertanian khususnya padi.

"Terlebih saat ini produksi padi Bangka Selatan merosot hingga 10 persen karena fenomena El-Nino sejak pertengahan tahun 2023. Dampaknya produksi padi menurun," jelas Risvandika.

Pihaknya juga mengupayakan ketersediaan benih unggul bersertifikat berupa bantuan benih pusat. 

Dalam penggunaan benih, petani dianjurkan memilih benih unggul bersertifikat untuk meningkatkan produksi dan sekaligus perlu dilakukan pergantian varietas unggul baru. 

Khususnya yang adaptif kekeringan dan hama yang kerap dialami oleh petani padi di Bangka Selatan.

Bahkan pada tahun 2024 ini pihaknya akan memberikan bibit padi pilihan bagi petani untuk ditanam di lahan seluas 3.000 hektare. Percepatan tanam dapat dilakukan dengan tanam benih langsung. 

Tak hanya itu, varietas padi gogo dengan rekomendasi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) terkait teknologi dan kebutuhan benihnya pada saat musim panas dan air terbatas. 

Sementara luasan lahan tanam jagung baru seluas 500 hektare.

"Untuk padi sawah sendiri nantinya Bangka Selatan akan diberikan bibit penambahan luas tanam seluas 3.000 hektare. Sedangkan jagung yang akan diterima sebanyak 500 hektare peningkatan perluasan areal tanam," ucapnya.

Walaupun begitu kata Risvandika, peningkatan ini akan disebar di sentra produksi padi. Mulai dari Desa Rias, Desa Serdang, Desa Pergam dan Desa Batu Betumpang. Juga akan disebar di desa penunjang tanaman pangan selain desa unggulan. Yaitu Desa Kepoh, Desa Gudang, Desa Penutuk, Desa Tanjung Labu dan Desa Pongok. 

"Realisasi bantuan dari Kementerian ini akan mulai dilaksanakan pada awal Januari 2024 ini. Saat ini juga masih berproses," pungkas Risvandika. (u1)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved