Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Unggul Jauh dari Paslon Lain, Fahri Hamzah Beberkan 3 Penyebabnya, Ada Peran Jokowi

Penyebab paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul, Fahri Hamzah beberkan 3 penyebabnya, sebut ada peran besar Jokowi

Editor: Hendra
Instagram @prabowo.gibran2
Pasangan calon (paslon) 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA, - Hasil Quic Count Pemilu 2024 menyatakan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul perolehan suara dibandingkan dengan dua paslon lainnya.

Data terakhir dari hitung cepat Litbang Kompas, Jumat (16/2/2024) pukul 09.26 wib, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 58,47 persen suara.

Kemudian paslon urut 1, Anies-Cak Imin dengan 25,27 persen suara

Dan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dengan perolehan 16,26 persen suara.

Total suara yang masuk berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas sebanyak 99, 30 persen suara.

Unggulnya paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran rupanya ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengungkapkan ada 3 hal yang menjadi penyebab paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul dari 2 paslon lainnya berdasarkan hasil quick count.

Menurut Fahri, faktor pertama ialah ide persatuan, rekonsiliasi, serta keberlanjutan dari program-program pemerintahan.

Kedua, adanya koalisi besar partai-partai yang mendukung Prabowo-Gibran.

Ini, sambungnya, menunjukkan bahwa pendukung pasangan nomor urut 2 berasal dari berbagai macam kelompok.

Ketiga, bersatunya tokoh-tokoh hebat di dalamnya seperti Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Koalisi besar kita ini betul-betul koalisi kesadaran, semua kelompok ada di sini sebab ikatannya kuat, perkawinannya tidak ada paksaan, di tempat lain agak terpaksa."

"Dan alhamdulillah terakhir kita memiliki tokoh-tokoh hebat," papar Fahri, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2024), dilansir WartaKotalive.com.

Meski Prabowo dan Jokowi pernah bersaing pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, jelas Fahri, keduanya kemudian bersatu pada pemilihan kali ini sehingga berhasil memperoleh hati rakyat Indonesia dan unggul dalam hasil hitung cepat.

"Mustahil peristiwa ini ada dan angkanya begitu menakjubkan. Jadi kalau hati dua tokoh bangsa (Prabowo dan Jokowi) yang bertarung 2014 dan 2019, tidak ada niat besar untuk satukan bangsa ini dalam transisi di mana Indonesia memerlukan situasi baru bahwa kita harus bersatu. Jadi niat baik dua tokoh besar ini yang bisa satukan kita," tegasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved