Berita Bangka Barat
Awal Tahun Kasus DBD di Bangka Barat Masih Tinggi, Dinkes Kerahkan Bidan Desa
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mencatat ada 59 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2024.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
MENTOK, POSBELITUNG.CO - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mencatat ada 59 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2024. Dengan kondisi itu, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bangka Barat terbilang tinggi.
Adapun sebarannya di Puskesmas Mentok ditemukan 4 kasus baru dari total jumlah kasus kumulatif mencapai 31 kasus. Kemudian, Simpang Teritip 1, Kelapa 3 dan Jebus 3, tidak ada penambahan kasus baru.
Puskesmas Puput 1 dari jumlah kasus kumulatif 9 dan Sekarbiru 2 dari jumlah kasus kumulatif 12. Sementara, untuk Puskesmas Tempilang dan Kundi sejauh ini belum ada kasus.
"Apabila 59 ini dikali 12 bulan, bisa kalah dengan 2023. Ini selalu jadi catatan saya jangan sampai terjadi, bagaimana menurunkan kasus. Tapi saya syukuri sampai hari ini nol kematian," kata Kepala Dinkes Bangka Barat, M Sapi'i Rangkuti, Senin (19/2).
Menurutnya, apabila dibandingkan Januari 2023, kasus 2024 ini tergolong tinggi meskipun nol kematian. Namun demikian, Rangkuti, menegaskan tidak dapat menilai suatu kasus dalam kurun waktu satu bulan saja. Tapi kumulatif secara keseluruhan sepanjang tahun.
"Makanya saya selalu menekankan ini harus kita antisipasi dan butuh kerja sama dari semua elemen masyarakat. Pemberantasan sarang nyamuk harus kita tekankan, wajib satu bulan sekali dan jangan berharap dilakukan foging," jelasnya.
Ia meminta, agar seluruh bidan desa yang ada di daerah ini dapat berperan aktif untuk mengatasi kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2024. Menurutnya, cara efektif yang harus dilakukan dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal sebulan satu kali.
"Ada beberapa hal yang menjadi tujuan utama kita tahun ini yaitu menurunkan angka penderita dan kematian. Tentu untuk turun, ada strategi yang tak bisa dinegosiasikan. Contoh PSN wajib digelar minimal itu satu bulan satu kali itu," katanya.
Ia memastikan, Dinkes Babar punya 84 bidan di desa, tentu harus diabsensi secara berkala siapa yang sudah melakukan dan siapa tidak melakukan. "Karena sifatnya wajib PSN. Kita jaga kebersihan lingkungan yang dijadikan nyamuk sebagai tempat berkembang biak," ujarnya.
Kemudian yang perlu ditekankan di dalam PSN, misalnya, membersihkan barang-barang bekas. Kemudian juga menghilangkan tempat-tempat penampungan air, memperhatikan pot bunga yang ada tanaman hidup dan berpotensi nyamuk bertelur.
"Kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap mereka yang dicurigai terjangkit DBD. Untuk para bidan desa. Jadi tidak ada keterlambatan di dalam penanganan sehingga untuk terjadinya kematian itu bisa diminimalisir seperti itu," tegasnya. (riu)
Sosok Sartojoyo Kades Simpang Tiga Bangka Barat, Tampil Nyentrik Pakai Wig ala Karakter Naruto |
![]() |
---|
Ngutang Rp12 Miliar ke BPJS Kesehatan, Pemkab Bangka Barat Bakal Evaluasi Program Berobat Gratis |
![]() |
---|
85 Kg Ganja Diselundupkan dengan Modus Pengiriman Paket Kopi Diamankan Petugas BNNP Bangka Belitung |
![]() |
---|
Warga Bangka Barat Ini Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit, Ada Bekas Gigitan Ular di Bagian Kaki |
![]() |
---|
Lelaki di Bangka Barat Ini Ditangkap Polisi Gegara Narkoba, Sempat Buang Sabu saat Tahu Ada Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.