Berita Bangka Tengah

21 Warga Bangka Tengah Terpapar DBD pada Januari-Februari 2024, Dinkes Sebut Berpotensi KLB

Dinkes Bangka Tengah mencatat ada sekitar 21 warga yang terpapar penyakit demam berdarah dengue (DBD) periode bulan Januari-Februari 2024.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
rsud.tulungagung.go.id
Ilustrasi gigitan nyamuk penyebab DBD 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah mencatat ada sekitar 21 warga yang terpapar penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada periode  Januari-Februari 2024.

Jumlah ini terdiri dari 11 kasus pada Januari, dan 10 kasus pada Februari 2024.

Sementara di tahun 2023, jumlah kasus DBD di Kabupaten Bangka Tengah mencapai angka 64 kasus dengan satu kematian.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Zaiun, mengemukakan, jika ditinjau dari analisis kasus yang terjadi sepanjang tahun,  kasus DBD adalah satu dari penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa (KLB) yang tak dapat diabaikan.

"Karena kejadian kasus dan angka kematian masih terus terjadi di setiap wilayah dan setiap bulannya," kata  Zaitun, Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, penyakit DBD harus mendapatkan fokus perhatian dan penanganan secara berkesinambungan.

"Hal ini disebabkan karena wilayah Kabupaten Bangka Tengah merupakan wilayah dengan kondisi lingkungan yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk, dalam hal ini nyamuk aedes aegypti selaku vector penyakit DBD," katanya.

Selain itu perilaku masyarakat juga memegang peranan penting terhadap penanganan dan pengendalian penyakit DBD.

"Penyakit DBD dapat dilakukan pencegahan secara berkala dengan melibatkan seluruh sektor internal dan eksternal. Penanggulangan fokus juga menjadi salah satu upaya dalam memutus mata rantai penularan. Pencegahan dan penanggulangan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan menekan angka kematian," jelasnya.

Upaya Pencegahan DBD

  1. Pengendalian vector nyamuk aedes aegypti
  2. Peningkatan sosialiasi dan edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perilaku PHBS
  3. Pengendalian kualitas lingkungan
  4. Advokasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor
  5. Penanggulangan focus jika diperlukan melalui upaya pengedalian biologis dan kimiawi
  6.  Mapping (pemetaan) wilayah-wilayah potensial kasus

Sumber: Dinkes Bangka Tengah

(Posbelitung.co/s2)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved