Biodata

BIODATA Muhammad Al Fatih, Rebut Konstantinopel Dalam Waktu 53 Hari Saat Usia 21 tahun

Muhammad Al Fatih atau juga dikenal Mehmed II, adalah satu tokoh Islam berpengaruh di dunia.

|
Penulis: Alza | Editor: Alza
Victoria and Albert Museum via wikipedia commons
Lukisan Muhammad Al Fatih yang dibuat Gentile Bellini tahun 1480. 

Pada masa awal kekuasaan, Kesultanan Utsmaniyah diserang oleh orang-orang Hongaria di bawah pimpinan John Hunyadi.

Saat itu, pasukan Hongaria melanggar perjanjian dan menyerang Muhammad Al Fatih karena dipengaruhi oleh utusan Paus Martinus V, yaitu Kardinal Julian Cesarini.

Tidak siap menghadapi pasukan Hongaria, Muhammad Al Fatih memohon kepada ayahnya agar naik takhta kembali.

Meski sempat menolak, Murad II kembali naik takhta pada 1446 dan memimpin hingga akhir hayatnya pada 1451.

Setelah Murad II meninggal, Muhammad Al Fatih yang telah berusia 19 tahun, kembali memegang tampuk kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.

Pada masa pemerintahannya yang kedua, Muhammad Al Fatih bertekad untuk memperkuat angkatan laut Ottoman dan berusaha merebut Konstantinopel dari Kekaisaran Romawi Timur.

Keinginannya ini pun dapat terwujud hanya dalam waktu dua tahun.

Pada awal 1453, ia mengerahkan 80.000-200.000 pasukan Ottoman, artileri, dan 320 kapal perang untuk mengepung Konstantinopel.

Pada awal April 1453, Muhammad Al Fatih menyerang Konstantinopel dan mengepungnya.

Pengepungan berlangsung selama 53 hari, sampai akhirnya Konstantinopel jatuh pada 29 Mei 1453.

Pihak Konstantinopel yang dipimpin oleh Kaisar Constantine XI sebenarnya mendapatkan bantuan dari para pembelot Ottoman dan Vatikan.

Namun, mereka tetap tidak kuasa membendung kekuatan Muhammad Al Fatih dan pasukannya.

Setelah Konstantinopel jatuh, Muhammad Al Fatih mengerahkan pasukannya ke Provinsi Morea di Peloponnesos pada 1461.

Penaklukkannya pun terus berlanjut hingga ke Serbia, Albania, hingga Crimea.

Muhammad Al Fatih memiliki banyak guru atau pembimbing yang berasal dari kalangan ulama, salah satu ulama berpengaruh kala itu adalah Syaikh Aaq Syamsuddin.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved