Berita Bangka Tengah

120 Nelayan di Bangka Tengah Pakai Sidolpin Cumi untuk Deteksi Posisi Cumi di Laut

Penerapan inovasi Sidolpin Cumi tersebut juga akan mendukung Ekonomi Biru (Blue Economy) untuk penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
Sajian Sedap
Ilustrasi cumi. 120 Nelayan di Bangka Tengah Pakai Sidolpin Cumi untuk Deteksi Posisi Cumi di Laut 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sebanyak 120 nelayan di Kabupaten Bangka Tengah telah menggunakan aplikasi Sidolpin Cumi berbasis android untuk mengetahui titik posisi cumi di laut. 

Sidolpin Cumi adalah inovasi teknologi perikanan tangkap yang memanfaatkan citra satelit berbasiskan penginderaan jarak jauh untuk memetakan daerah potensial penangkapan ikan. 

Inovasi ini memanfaatkan AI (Artificial Intelligence) dan pemodelan kelautan sehingga bisa mendeteksi daerah potensial penangkapan cumi untuk 7 hari ke depan.

"Sekarang angin kuat, angin Barat, titik cumi bergeser, agak jauh dari daratan Pulau Bangka ini, tapi ini akan dinamis, akan mendekat ke arah Pulau Bangka. Mudah-mudahan nelayan yang tidak tahu posisi cumi, bisa terbantu dengan aplikasi Sidolpin Cumi ini," ujar Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi, Senin (18/3/2024).

Salah satu keunggulan Sidolpin Cumi yang telah diperbarui adalah grid system penangkapan ikan berukuran 500 m x 500 m sehingga menunjang dan meningkatkan keakuratan daerah potensial penangkapan cumi

"Dengan aplikasi tersebut, nelayan akan lebih hemat bahan bakar minyak (BBM) karena telah mengetahui posisi target lokasi cumi dan ikan yang akan ditangkap, terutama di masa paceklik dan cuaca ekstrem," jelasnya.

Selain itu, penerapan inovasi Sidolpin Cumi tersebut juga akan mendukung Ekonomi Biru (Blue Economy) untuk penangkapan ikan yang ramah lingkungan. 

Kebaruan inovasi Sidolpin Cumi lainnya adalah penyajian live data titik Sidolpin Cumi yang dapat diakses oleh Dolpiners (sebutan khusus komunitas Sidolpin) setiap hari.

"Dinas Perikanan secara rutin telah mempublish data spot Sidolpin Cumi 1 kali per hari, meningkat lebih baik daripada sebelumnya 2 kali per minggu. Sekarang sudah 120 pengguna, nanti jumlah nelayan pengguna ini diyakini akan bertambah seiring dengan sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan petugas penyuluh perikanan maupun Agen Sidolpin," jelasnya.

Untuk perluasan penerapan Sidolpin Cumi, maka selama 3 tahun terakhir, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, telah menyerahkan bantuan alat bantu penangkapan GPS (Global Positioning System) sebanyak 57 unit kepada KUB nelayan, sebagai sistem navigasi berbasis satelit untuk memudahkan nelayan dalam penentuan posisi cumi dan ikan di laut. 

"Kami dari Pemkab Bangka Tengah sudah membantu berupa alat bantu GPS, untuk memudahkan masyarakat nelayan mengetahui titik spot cumi banyak," jelasnya.

Pemkab Bangka Tengah siap bekerja sama kepada kabupaten atau kota lain untuk melakukan diseminasi dan penerapan inovasi Sidolpin Cumi kepada nelayannya. 

"Berkat inovasi Sidolpin Cumi, hasil tangkapan cumi di Kabupaten Bangka Tengah selama tahun 2023 memberikan kontribusi meningkat menjadi 4.465 ton, dan menduduki peringkat ke-2 setelah ikan tembang dalam statistik produksi perikanan tangkap Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023," kata Imam.

Ia menambahkan pengembangan Sidolpin adalah hasil kolaborasi bersama Dinas Perikanan dengan Diskominfosta dan Balai Riset Observasi Laut (BROL) sebagai UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 

"Kami mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati, DPRD Kabupaten Bangka Tengah serta masyarakat nelayan yang telah mendukung penerapan inovasi Sidolpin Cumi beserta penyempurnaan fitur aplikasinya," pungkasnya. 

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved