Berita Pangkalpinang

Jelang Lebaran 2024, Stok Beras di Kota Pangkalpinang Tembus 5.517 Ton

Selain memastikan stok aman, Andika juga memastikan harga sejumlah bahan pokok di Pangkalpinang terpantau masih stabil.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Ilustrasi stok beras. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dinas Koperasi, Perdagangan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Diskopdag UMKM) Kota Pangkalpinang memastikan stok sejumlah bahan pokok di daerahnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2024.

"Secara keseluruhan sejumlah stok kebutuhan pokok kita di Kota Pangkalpinang aman terkendali. Beras stoknya banyak, tepung terigu, gula pasir, semua terkendali dengan baik," kata Kepala Diskopdag UMKM Kota Pangkalpinang, Andika Saputra, Senin (8/4/2024).

Stok beras, lanjut Andika, tercatat sebanyak 5.517 ton yang tersebar di sejumlah distributor.

Adapun stok minyak goreng tercatat mencapai 936 ton, gula pasir 750 ton, dan tepung terigu 494 ton.

Sementara itu, stok cabai rawit tercatat sebanyak 1,2 ton.

Selain memastikan stok aman, Andika juga memastikan harga sejumlah bahan pokok di Pangkalpinang terpantau masih stabil.

Harga beras premium, misalnya, masih Rp16.067 per kilogram.

Sementara itu, harga minyak goreng masih di level Rp17.000 per liter dan tepung terigu Rp12.667 per kilogram.

Karena itu, Andika berharap masyarakat berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan.

Dia menyebut, kalaupun khawatir dengan harga beras yang meningkat, pemerintah sudah menyiapkan alternatif berupa beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog. Beras tersebut juga tersedia di ritel modern.

"Stok komoditas pangan pokok dijamin aman. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras untuk dikonsumsi," ujar Andika.

Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan juga meminta masyarakat tak panik dan tidak melakukan aksi borong bahan pokok karena persediaan cukup. Berbelanja secukupnya saja.

"Kita imbau masyarakat untuk tidak berbelanja barang secara berlebihan. Berbelanja banyak dalam sekaligus akan memengaruhi stok barang kita di pasar," kata Lusje kepada awak media, Kamis (4/4/2024).

“Jika stok barang berkurang di pasaran, maka harga barang akan naik. Dengan harga tinggi tentunya akan menyulitkan masyarakat juga kemudian angka inflasi jadi naik,” ujarnya. 

(t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved