Berita Belitung

Kurikulum Merdeka Berpihak pada Siswa, Kepala SDN 14 Sijuk: Sekolah Tempat Membentuk Karakter Baik

Saat ini di Kabupaten Belitung, kurikulum tersebut sudah diterapkan di 230 sekolah dari total 237 sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Siswa SD Negeri 14 Sijuk, Kabupaten Belitung, belajar di ruang kelas, Senin (22/4/2024). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Penerapan atau implementasi Kurikulum Merdeka terus berprogres di jenjang satuan pendidikan.

Saat ini di Kabupaten Belitung, kurikulum tersebut sudah diterapkan di 230 sekolah dari total 237 sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP.

Di antara sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran yaitu di SD Negeri 14 Sijuk.

Kepala SD Negeri 14 Sijuk, Eri Anggerianto mengatakan, dampak yang paling dirasakan dari implementasi kurikulum tersebut, yakni pembelajaran yang lebih berpihak pada peserta didik.

Sehingga pembelajaran bukan hanya dalam bentuk literasi dan numerasi, tapi penanaman nilai karakter.

"Bahwa guru memberikan nilai-nilai positif dan sekolah menjadi tempat menanamkan perilaku, budi pekerti, dan akhlak mulia. Sekolah membentuk nilai-nilai akhlak mulia dan budaya positif, bukan hanya tempat belajar matematika dan IPA, tapi juga berorganisasi sejak dini," tuturnya, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Kemendikbudristek Perkuat Transformasi Pendidikan, Dirjen PAUD: Fondasi Pembentuk SDM Masa Depan

Realisasi pembentukan karakter ini juga diwujudkan melalui tim pencegah pelaksana kekerasan (TPPK) di sekolah yang melibatkan kepala sekolah, komite, guru, dan para siswa.

TPPK ini berperan dalam mencegah perundungan (bullying) atau tindak kekerasan verbal, psikis, maupun non psikis.

Eri menambahkan, penerapan Kurikulum Merdeka juga terus dilaksanakan melalui publikasi praktik, baik melalui platform Merdeka Mengajar maupun media sosial seperti YouTube.

Sehingga menjadi bentuk publikasi sekolah terhadap dunia luar terkait praktik baik yang bisa dicontoh.

Mengenai tantangan dalam penerapan kurikulum besutan Mendikbud Nadiem Makarim ini, menurutnya tak ada tantangan berarti asalkan semua satu sinergi dan satu visi.

"Tantangan tidak terasa asal memiliki kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, wali murid, ketua komite, dan stakeholder pendukung lainnya. Lebih menguatkan membentuk satu visi agar program-program sekolah dapat berjalan," pungkasnya.

Sebelumnya, sekolah tersebut juga menerima kunjungan dari Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Iwan Syahril.

Dalam kunjungan tersebut, Iwan banyak berdiskusi mengenai penerapan Kurikulum Merdeka dan melihat langsung situasi pembelajaran di kelas.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved