Berita Bangka Barat

Prevalensi Stunting 2024 di Bangka Barat Melandai, Sukirman: Ada Beberapa Desa Masih Tanda Merah

Prevalensi stunting 2024 di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melandai dibandingkan tahun sebelumnya.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
Bangka Pos / Riki
Bupati Bangka Barat H Sukirman. Dalam beberapa tahun terakhir, trend angka prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Barat terus melandai. 

POSBELITUNG.CO - Prevalensi stunting 2024 di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melandai dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, trend angka prevalensi stunting juga terus melandai.

"Di 2021 itu prevalensi stunting di 11,10 persen, terus di 2022 itu tercatat 9,56 persen, dan tahun kemarin 8,1 persen.

Cuman memang ada beberapa desa yang masih diberikan tanda warna merah dan itu menjadi fokus dan perhatian kita," ujar Bupati Bangka Barat, H Sukirman dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Minggu (26/5/2024)

Sukirman juga memaparkan data terkait dengan ketersediaan tenaga, sarana, dan prasarana dalam mendukung program intervensi serentak pencegahan stunting yang bakal dimulai pada Juni 2024 mendatang

"Tim Pendamping Keluarga Bangka Barat disiapkan sebanyak 465 orang, mereka terkoordinasi dan terbagi dalam 155 tim.

Kemudian jumlah kader Posyandu terlatih itu ada 935 orang," katanya.

Menurut Sukirman, persiapan intervensi serentak ini melibatkan OPD, TNI-Polri, dan Kanwil Kemenag.

Kemudian ada juga persiapan mengenai ketersediaan alat antropometri terstandar dan posyandu.

"Sementara, untuk dari sisi strategi bersama Pemprov Bangka Belitung, kita sebetulnya sudah dilakukan melalui program Rampak Gemintang.

Nah, tinggal kita mengkolaborasikan dengan program yang ada di nasional terkait penanganan stunting," jelas Sukirman.

Baca juga: Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting di Belitung, Berikan Makanan Bergizi Rutin Setiap Bulan

Sukirman menyampaikan hal ini saat menjadi pemateri di kegiatan temu regional konsolidasi intervensi serentak pencegahan stunting yang berlangsung di Hotel Platinum Tunjungan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, belum lama ini.

Temu regional konsolidasi merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Tujuannya untuk mensosialisasikan program intervensi serentak pencegahan stunting 2024 kepada para anggota Satgas Penurunan Stunting dan Organisasi Perangkat Daerah terkait. 

Dalam kesempatan itu, Sukirman memaparkan mengenai data prevalensi Stunting Kabupaten Bangka Barat.

Berdasarkan data e-PPGBM BKKBN per Februari 2024, prevalensi Stunting Kabupaten Bangka Barat berada di angka 7,3 persen.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved