Berita Bangka Belitung

Potensi Cuaca Ekstrem di Bangka Belitung, Waspadai Angin Kencang dan Petir Hingga Akhir Juni 2024

Potensi cuaca ekstrem di Bangka Belitung yang dimaksud bisa berupa hujan yang disertai angin kencang hingga petir.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Kamri
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Hujan mengguyur wilayah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (1/6/2024). BMKG mengingatkan masyarakat Bangka Belitung agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem sepanjang periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau hingga akhir Juni 2024. 

POSBELITUNG.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Bangka Belitung agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Bangka Belitung sepanjang periode peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Cuaca ekstrem di Bangka Belitung yang dimaksud ini bisa berupa hujan yang disertai angin kencang hingga petir.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir Pangkalpinang, Kurniaji mengatakan potensi cuaca ekstrem di Bangka Belitung ini diprediksi akan terus berlanjut hingga akhir Juni 2024.

"Saat periode pancaroba yang diprediksi berakhir pada Juni dasarian III, maka potensi terjadinya cuaca ekstrem (berupa) hujan yang disertai angin kencang dan petir tetap ada," kata Kurniaji, Rabu (12/6/2024).

Ia pun mengimbau masyarakat gar terus memantau informasi prakiraan cuaca dan PDCE dari BMKG.

"Pastikan atribut musim penghujan selalu tersedia di rumah dan kendaraan dan tunda dulu beraktivitas di luar rumah ketika cuaca terlihat sudah tidak kondusif," imbaunya.

Menanggapi peristiwa tiga warga Kabupaten Bangka Selatan yang tersambar petir pada Selasa (11/6/2024) lalu, Kurniaji mengatakan secara teori, petir atau lightning terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dengan awan (cloud to cloud) atau awan dengan Bumi (cloud to ground).

"Tetapi kami tidak bisa banyak berbicara mengenai faktor-faktor yang memengaruhi intensitas maupun kuat lemahnya petir yang terjadi selain eksistensi awan kumulonimbus (CB).

Jadi makin banyak dan makin luas cakupan awan CB yang terbentuk di suatu wilayah atmosfer daerah, maka makin tinggi pula potensi terjadinya petir," jelasnya.

Baca juga: Cuaca Bangka Belitung Masuk Musim Pancaroba, Babel Rawan Cuaca Ekstrem Ini

Sebelumnya diberitakan, nasib tragis menimpa kakak beradik warga Desa Nyelanding, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan.

Mereka ditemukan tergeletak dalam kondisi luka bakar di tubuh usai tersambar petir pada Selasa (11/6/2024) siang.

Keduanya tewas tersambar petir saat berteduh di sebuah pondok kebun sawit di Bukit Peter, Desa Nyelanding.

Adapun satu orang lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nyelanding, Rozali, mengatakan, kakak adik yang menjadi korban tewas karena sambaran petir adalah Supiyan (43) dan Mukti (38).

Sementara itu, satu korban selamat, yakni Saiful (40), kini menjalani perawatan di RSUD Abu Hanifah Bangka Tengah karena mengalami luka bakar.

“Dua korban merupakan kakak adik.

Sementara satu korban lain mengalami luka,” kata Rozali saat dihubungi Bangka Pos, Selasa (11/6/2024) malam.

(w4/Posbelitung.co)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved