Berita Bangka Tengah

BPBD Bangka Tengah Siaga Musim Pancaroba

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah mewaspadai potensi terjadi bencana saat musim pancaroba saat ini.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Kilatan cahaya yang menyilaukan disusul dengan suara guruh menggelegar di langit Jakarta, Jumat (25/4/2014) dini hari. Musim pancaroba ditandai dengan kondisi cuaca yang cepat berubah. Selain panas terik dan hujan es, selama musim pancaroba juga rentan terjadi angin kencang serta petir dan guntur. Keempat peristiwa itu biasanya terjadi secara berkesinambungan. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini Bangka Belitung memasuki musim pengujung pancaroba atau peralihan ke musim kemarau.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah pun mewaspadai potensi terjadi bencana saat musim pancaroba saat ini.

"Saat ini memang hujan terjadi menuju kemarau, kalau sekarang masih pancaroba," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah, Yudi Sabhara, Rabu (12/6/2024).

Ia mengimbau, masyarakat tetap waspada saat kondisi masih kerap hujan terutama di daerah yang rawan banjir.

"Kalau yang biasa di daerah rawan banjir, kalau tiba-tiba terjadi hujan besar, mesti waspada, lalu peralatan listrik juga jadi perhatian, ketika banjir takut kena aliran listrik. Serta dikhawatirkan juga gelombang tinggi kepada nelayan untuk waspada juga," kata Yudi.

Saat ini BPBD sudah siap siaga menghadapi musim kemarau yang diprediksikan terjadi pada Juli 2024.

"Kami siap siaga saat musim kemarau, seperti kebakaran dan kekurangan air biasanya yang terjadi, kami rutin melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini Bangka Belitung memasuki musim pancaroba. Dengan kondisi cuaca kerap hujan dengan durasi dan waktu tertentu saat menuju ke musim kemarau.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji mengatakan musim pancaroba identik dengan kondisi cuaca yang cepat berubah antara hujan dan kemarau.

"Dan kalau pun hujan umumnya periodenya singkat, intensitas bervariasi ringan sampai dengan lebat, sporadis dan tidak jarang bersifat lokal. Begitu juga dengan yang terjadi saat ini hari ini sudah dua kali hujan tapi durasi singkat," katanya.

Kondisi seperti ini juga terjadi di perairan atau laut sehingga harus menjadi perhatian juga bagi nelayan yang hendak melaut.

"Jika terbentuk awan-awan konvektif (CB) di wilayah perairan maka potensi cuaca ekstrem juga bsa terjadi di perariran, tapi sama seperti wilayah daratan, cuaca ekstrem pada periode musim peralihan seperti ini di perairan juga biasanya cenderung singkat terjadinya dan berulang," jelasnya.

(s2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved