PPDB 2024

Keluhan Soal PPDB 2024 di Belitung, Siswa Tak Lolos Jalur Zonasi Padahal Jarak Rumah Bisa Jalan Kaki

Surat tersebut menyampaikan keluhan soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 di SMA Negeri 2 Tanjungpandan, Belitung.

|
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
PPDB
PPDB Online SMA dan SMKN 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kelompok masyarakat mengatasnamakan Masyarakat Peduli menyampaikan surat kepada Pos Belitung, Jumat (5/7/2024).

Surat tersebut menyampaikan keluhan soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 di SMA Negeri 2 Tanjungpandan, Belitung.

Disampaikan bahwa seorang siswi yang mendaftar di sekolah tidak lolos setelah mendaftar jalur zonasi.

Padahal, siswa tersebut berasal dari SMP Negeri 5 Tanjungpandan yang hanya berjarak 450 meter dari SMA tersebut.

"Anak kami bersama ibunya, setelah mengetahui tidak masuk sampai menangis. Jelas ini mengganggu psikologis anak," tulis Perwakilan Masyarakat Peduli, Nahwan Toha dalam surat tersebut.

Siswi tersebut berdomisili di Desa Perawas dan jarak tempat tinggalnya hanya hitungan meter, sehingga dapat berjalan kaki ke sekolah tersebut.

Dari nilai rapor, siswi tersebut memiliki nilai rata-rata 79.

"Padahal siswa-siswi domisili Badau, dengan nilai di bawah 79 bisa masuk," tambahnya.

Sebelumnya, dari Masyarakat Peduli juga sempat menemui langsung Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjungpandan pada Kamis (4/7/2024) pukul 18.45 hingga 19.50 WIB di kediaman kepala sekolah tersebut.

"Sebelum kami, ternyata ada salah seorang anggota dewan dengan keperluan yang sama (menemui) kepala sekolah mengatakan sudah pernah dan bawa-bawa provinsi," imbuhnya.

Bahkan, kata Nahwan, pihaknya siap menyiapkan kursi meja untuk siswa tersebut agar bisa masuk.

Namun sampai akhir, pertemuan tersebut tidak ada solusi.

Dia pun menilai kepala sekolah tersebut tidak layak menjadi kepala sekolah, tidak cakap, kaku, dan tidak paham tentang aturan zonasi yang sudah diatur oleh pemerintah pusat.

Ia pun berharap siswi yang diajukan tersebut dapat dikondisikan.

Di sisi lain, ia mengatakan melihat dan mendengar masih ada kepala sekolah lain yang membuat orang tua siswa seperti pengemis.

Padahal pendidikan merupakan cara mencerdaskan generasi penerus yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Sekolah swasta pun sangat berat bebannya bagi orang tua murid, karena harus menyiapkan biaya jutaan rupiah," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Posbelitung.co masih berupaya menghubungi Kepala SMA Negeri 2 Tanjungpandan untuk mengonfirmasi keluhan yang disampaikan Masyarakat Peduli.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved