Laka Lantas di Badau Belitung

Korban Meninggal Laka Lantas di Jalan Raya Badau Belitung Ternyata Cucu Mantan Bupati Hanandjoeddin

Selain dikenal sebagai influencer, almarhum ternyata merupakan cucu dari H AS Hanandjoeddin mantan Bupati Belitung tahun 1967-1972.

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
IST/Dokumentasi Pribadi Wahyu Kurniawan
Wahyu Kurniawan bersama almarhum Angga Firdaus saat berdiskusi membahas rencana kerja. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Meninggalnya almarhum Angga, Firdaus, korban kecelakaan di Jalan Raya Badau, Dusun Kelekak Datuk, Desa Badau, Kabupaten Belitung, menjadi kabar duka bagi keluarga, kerabat hingga rekannya.

Bahkan prosesi pemakaman di komplek Pekuburan Jagung pada Senin (8/7/2024) sore, dihadiri ratusan pelayat.

Selain dikenal sebagai influencer, almarhum ternyata merupakan cucu dari H AS Hanandjoeddin mantan Bupati Belitung tahun 1967-1972.

Karena secara silsilah keluarga, ayah almarhum anak dari H AS Hanandjoeddin yang juga pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

"Iya memang benar cucu Hanandjoeddin, tapi almarhum ini tidak pernah mengembar-gemborkan silsilah keluarganya," ujar Wahyu Kurniawan, Kurator UPTD Museum Pemkab Belitung kepada Posbelitung.co.

Baca juga: Konten Kreator Korban Laka Lantas di Jalan Raya Badau Belitung Meninggal Dunia Usai Dua Hari Dirawat

Wahyu sendiri termasuk rekan yang sama-sama bekerja di UPT Museum Pemkab Belitung semenjak 2021 lalu.

Tetapi dirinya mengetahui jika almarhum cucu dari Hanandjoeddin itu setelah beberapa bulan bekerja bersama-sama.

Bahkan almarhum hanya tertawa ketika rekan kerjanya bertanya tentang silsilah keluarganya.

"Mungkin dia (almarhum) mau orang lebih nyaman berteman tanpa embel-embel itu," ucapnya.

Menurutnya, keseharian almarhum, sosok yang ceria, mudah bergaul dan mampu membuat suasana ramai.

Di sisi lain, almarhum sebagai edukator museum juga memiliki kemampuan memandau anak-anak PAUD dan TK yang berkunjung ke museum.

Padahal mengarahkan anak usia dini terbilang sulit, terlebih untuk mendengarkan penjelasan tentang sejarah.

"Nah almarhum ini bisa melakukan itu, membuat anak-anak nurut. Karena kan sulit, apalagi materi yang dijelaskan itu berat tentang sejarah dan pengetahuan alam," kata Wahyu.

Ia mengaku tidak punya firasat jika rekannya kerjanya itu akan mengalami kejadian laka lantas hingga meninggal dunia.

Mengingat almarhum juga sosok yang bugar dengan tubuh cukup atletis karena rutin berolahraga.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved