Pikada 2024
Semarak Pilkada Bangka Belitung, Anak Yusril, Adik Antasari Azhar hingga Adik Ahok Mencalonkan Diri
Mulai dari anak Yusril Ihza Mahendra, adik Basuki Tjahaja Purnama dan adik Antasari Azhar bakal ikut serta di Pilkada di Bangka Belitung.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pilkada di Bangka Belitung akan jadi ajang sejumlah kerabat tokoh politik nasional. Mulai dari anak Yusril Ihza Mahendra, adik Basuki Tjahaja Purnama dan adik Antasari Azhar.
Nama pertama adalah Yuri Kemal Fadlullah. Anak sulung pakar hukum nasional yang juga politisi PBB, Yusril Ihza Mahendra ini hampir dipastikan menjadi kontestan Pilkada Bangka Belitung.
Partai Gerindra resmi mengusung Yuri Kemal Fadlullah menjadi bakal calon Wakil Gubernur Bangka Belitung. Ia akan berpasangan dengan petahana, Erzaldi Roesman, gubernur petahana.
Kepastian dukungan Gerindra kepada Erzaldi-Yuri itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
“Kepulauan Bangka Belitung, Pak Prabowo telah mengambil keputusan Erzaldi Rosman Djohan dengan Wakil (Calon Wakil Gubernur) Yuri Kemal Fadlullah,” kata Muzani dalam konferensi pers, Selasa (16/7/2024).
Saat ini jumlah kursi yang mendukung Erzaldi mencapai 17 kursi. Rinciannya, Gerindra tujuh kursi, PBB satu kursi, PKS enam kursi dan Demokrat tiga kursi.
Jumlah 17 kursi telah melewati syarat minimal pencalonan yakni 9 kursi atau 20 persen dari 45 kursi DPRD Bangka Belitung. Saat dikonfirmasi, Erzaldi mengaku sangat bersyukur dengan adanya kabar terkait rekomendasi tersebut.
Akan tetapi, dirinya juga mengaku masih menunggu arahan selanjutnya dari DPP Gerindra untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Bersyukur dan selanjutnya kami menunggu arahan DPP,” tulis Erzaldi melalui pesan singkat, Selasa (16/7/2024).
Sementara Yuri Kemal saat dikonfirmasi Posbelitung.co mengatakan rekomendasi yang disampaikan itu belum berbentuk surat rekomendasi, melainkan baru sebatas pengumuman.
Dia pun masih akan menunggu rekomendasi secara seremonialnya di Kantor DPP Gerindra nanti.
“Saya tidak berani mendahului keputusan tertulis DPP. Hanya saja saya tetap siap dipanggil kapan saja ke DPP Gerindra untuk menerima surat rekomendasinya. Toh saya juga kemarin mendaftarkan diri di Partai Gerindra,” kata Yuri, Selasa (16/7/2024) malam.
Selain Partai Gerindra, sudah ada sejumlah partai lain yang memberikan rekomendasi untuk pasangannya yaitu PKS, Partai Bulan Bintang dan Partai Demokrat. Dia bilang tetap akan mengikuti seluruh mekanisme dan keputusan partai terkait dengan rekomendasi untuk menuju Pilkada 2024 mendatang.
“Partai Gerindra adalah partai besar, sehingga apa yang keluar di media, apalagi oleh Sekjennya langsung, tidak akan berbeda ketika nanti saat pemanggilan ke DPP untuk menerima surat rekomendasinya,” ucap Yuri.
Terkait calon pasangannya nanti, yaitu Erzaldi Rosman, Yuri menyatakan dirinya bangga dipasangkan dengan Erzaldi.
Menurutnya Erzaldi adalah sosok yang membangun Bangka Belitung mulai dari Wabup dan Bupati di Bangka Tengah, lalu menjadi Gubernur sampai 2022.
“Kita lihat jejak pendapat di masyarakat masih menginginkan beliau melanjutkan menjadi gubernur. Alhamdulillaah saya sebagai putra Belitung Timur bisa dipasangkan dengan beliau dari Pulau Bangka. Kita ingin Bangka Belitung tetap sejahtera,” tukas Yuri.
Ali Reza Mahendra di Belitung Timur
Setelah Yuri Kemal Fadlullah digadang jadi Calon Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, kini adiknya, Ali Reza Mahendra yang digadang maju Pilkada Belitung Timur.
Bahkan Ali Reza Mahendra dikaitkan dengan sosok Fify Letty, adik Basuki Tjahaja Purnama , alias Ahok.
Hal ini diungkapkan Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Belitung Timur, Agus Firmansyah.
Ia memastikan partainya akan mengusung anak bungsu Yusril Ihza Mahendra, Ali Reza Mahendra dalam Pilkada Belitung Timur 2024 mendatang.
Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum menentukan apakah Ali Reza akan duduk sebagai calon bupati atau calon wakil bupati.
"Kita ada empat kursi di DPRD Belitung Timur. Artinya kurang satu kursi lagi untuk mencalonkan satu pasang," kata Agus kepada Posbelitung.co, belum lama ini.
Dia menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi secara intens dengan partai-partai lain untuk berkoalisi mengusung satu pasangan calon.
Ketika ditanya apakah sudah berkomunikasi dengan adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Agus mengatakan belum melakukannya.
"Jujur sampai saat ini belum berkomunikasi," kata Agus.
Fifi Letty Maju Pilkada Belitung Timur
Sementara itu Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Letty memastikan diri akan maju bertarung dalam kontestasi Pilkada Belitung Timur 2024 mendatang.
Dihubungi Posbelitung.co, secara tegas Fifi bilang maju dalam kontestasi karena sudah mengamankan jumlah kursi minimal dalam pencalonan pasangan, yaitu lima kursi.
"Iya saya maju menjadi bakal calon bupati untuk Belitung Timur. Meskipun banyak yang tidak mau saya maju, tapi sampai sekarang posisi saya secure," kata politisi Partai Gerindra itu, Senin (22/7/2024).
Fifi Lety mengungkapkan asalan dirinya mau maju ke Pilkada Belitung Timur 2024.
Yakni karena sejumlah oknum tidak mau melihat Belitung Timur seperti di masa abang-abangnya, yaitu Ahok dan Basuri Tjahaja Purnama.
Di masa pemerintahan kedua abangnya, lanjut Fifi, mengusung tagline Bersih, Transparan, dan Profesional (BTP) sehingga membuat orang lain ketar-ketir jika dirinya maju.
Karena ia menilai, saat ini keadaan di Belitung Timur sudah banyak berubah dari kebijakan-kebijakan abangnya.
"Misal sekolah saat ini banyak sekali pungutan, termasuk di sektor kesehatan. Banyak yang takut jika nanti BTP itu balik lagi ke Belitung Timur," kata Fifi.
Meski demikian, dia tetap yakin akan mampu membawa perubahan dengan ide-idenya jika dipercaya memimpin Belitung Timur ke depannya.
Dirinya juga meneruskan kebijakan-kebijakan pro rakyat seperti yang dilakukan abangnya.
Mengenai koalisi partai, Fifi belum mau membicarakannya lebih lanjut karena semuanya masih dalam proses komunikasi dari tingkat DPP.
"Masih rahasia ya. Nanti akan dikabari. Biarlah mereka pikir saya tidak punya kendaraan. Kita tunggu saja nanti," tandasnya.
Azwardy Azhar Maju di Belitung
Tetangga Belitung Timur, yakni di Kabupaten Belitung, muncul sosok Azwardy Azhar. Ia adalah adik dari mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Ia mendapatkan surat tugas dari PDI Perjuangan dan rekomendasi dari PKB untuk maju di Pilkada Belitung.
Dikutip dari wawancara dalam Dialog Ruang Kita Pos Belitung bertajuk Nostalgia Bersama Bang Away, Belitung Dulu dan Masa Depan, Rabu (22/5/2024) lalu, diketahui Azwardy Azhar yang akrab disapa Bang Away lahir di Tanjungpandan, tepatnya di Jalan Rahat pada 24 Maret 1961.
Ayahnya, H. Azhar Hamid merupakan seorang Kepala Kantor Pajak masa itu.
Selama tinggal di Tanjungpandan, keluarganya memang sempat berpindah dari di Jalan Rahat, lalu Jalan Lintang di Kantor PLN Tanjungpandan.
Keluarga juga pernah tinggal di Jalan Merdeka, tepatnya di lokasi yang sekarang merupakan kantor Bank SumselBabel Tanjungpandan.
Keluarganya saat itu bahkan bertetangga dengan keluarga istri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Tri Suswati.
"Kami 15 saudara, sebagian lahir di Bangka, sebagian lahir di Belitung. Tahun 50-an kami ada di sini, saya kebetulan dari genre yang lahir di Belitung, di sinilah kami tumbuh kembangnya," kata Bang Away.
Ia pernah bersekolah di TK Trisula di depan Gedung Nasional, meski hanya menjalaninya selama dua hari karena dianggap cukup cerdas untuk duduk di bangku SD.
Away kemudian langsung duduk di bangku SD, tepatnya di SD Negeri 1 Tanjungpandan atau sekarang menjadi SD Negeri 9 Tanjungpandan di depan Masjid Jami' Al Mabrur (sekarang Masjid Agung Al Mabrur, red).
Hanya enam bulan bersekolah, kelasnya dipindahkan ke SD Negeri 2 Tanjungpandan di Jalan Sriwijaya, Tanjungpandan.
Banyak pengalaman tak terlupakan selama masa belianya.
Di antaranya ia pernah tenggelam di kolong yang di Pantai Tanjungpendam dan menyaksikan tarian Sekak Laut setiap Rabu malam.
Ketika Away tamat SD, keluarganya lalu pindah mengikuti pindah tugas ayahnya ke Bengkulu dan Palembang.
Meski pindah tempat tinggal, ikatan emosional Away dengan tanah kelahiran tak terlupakan.
Bersama saudara laki-lakinya yang lain, dia masih rutin pulang saat musim durian.
Setiap pulang, tak ketinggalan ia selalu datang menikmati kuliner sotong bangkong yang kini berada di Kelurahan Kampong Damai.
Ia pun tumbuh sebagai pemuda cerdas yang menempuh pendidikan jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia (UI).
Setahun sebelum meraih titel insinyurnya, Away bahkan sudah bekerja tim Bumi Serpong Damai.
Selain lulusan teknik, Away juga lulus dari jurusan ekonomi manajemen dan terakhir lulus magister keuangan di kampus yang sama.
Belasan tahun dijalaninya dengan bekerja sebagai pegawai swasta.
Di sinilah ia memupuk kemampuan.
Sebagai karyawan, ia pun terkenal mahir dalam meyakinkan orang, skill yang lantas menjadi kelebihan yang dimanfaatkannya saat menempuh babak baru dalam hidup yang dimulai sejak usia 45 tahun.
Bagi Away, usia 45 tahun menjadi titik balik keputusan mau kemana setelahnya.
Sadar keunggulannya dan sudah memiliki aset yang dikumpulkan, ia pun memulai bisnis.
Dari usaha properti kecil-kecilan, kebun sawit di Jambi, hingga dulu punya tambang bauksit di Bintan.
Away pun menjadi pengusaha sukses berkat kepiawaiannya berbisnis dan cara pandangnya dalam 'merawat' karyawan.
Menurutnya karyawan merupakan aset.
"Maka setiap perusahaan, saya berikan hasil kontribusi karyawan sehingga mereka merasa memiliki perusahaan. Jadi berbagi itu indah, maka siapapun kita, berapapun nilai yang ingin berbagi, kalau kita ada, berbagi lebih baik. Dimulai keluarga, tetangga, kawan, dan masyarakat," tuturnya.
Meski menjadi pengusaha sukses, tak serta merta membuat Away melupakan tanah kelahirannya.
Ada dua hal yang memotivasinya kembali membangun Belitung.
Mulai dari melihat keresahannya melihat pariwisata Belitung yang tertinggal dari Labuan Bajo hingga wasiat dari orang tuanya.
"Siapapun anak saya yang lahir di Belitung, bila sudah mampu dan sanggup, dan bisa melakukan itu, tolonglah kembali ke Belitung dan berbuatlah semampunya," ujar Away menyampaikan pesan orang tuanya sebelum meninggal.
Ditambah, setiap kali berkunjung ke Belitung, tak banyak perubahan yang dilihatnya.
Tak ada pembangunan masif yang membuat Belitung terlihat berbeda dan berkembang pesat.
Padahal daerah tersebut memiliki potensi alam yang luar biasa.
Away memiliki banyak gagasan-gagasan segar, terutama untuk mengangkat sektor pariwisata yang kini dianggapnya mati suri.
Dia mengkritik pariwisata Belitung yang belum ditunjang dengan standar yang mumpuni untuk siap menjadi tujuan wisata bagi turis-turis mancanegara, hingga pemerintah daerah yang menurutnya kurang proaktif menjemput peluang-peluang yang ada.
Selain pariwisata, Bang Away juga memandang sektor perikanan juga punya potensi besar untuk dikembangkan Belitung, agar tak terus menerus bergantung pada tambang timah.
"Di Selat Nasik, saya lihat kerapu keramba dihargai Rp80 ribu per kilogram karena bibit dan makanan tengkulak sudah pegang. Padahal di Jakarta harganya bisa Rp400 ribu lebih," ucapnya. (Bangkapos.com/Rifqi Nugoho/Bryan Bimantoro/Dede Suhendar)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.