Berita Bangka Tengah

Warga Bangka Tengah Ramai-ramai Datangi Polres, Minta Setop Tambang Timah Merbuk

Sejumlah masyarakat bersama penasihat hukumnya mendatangi Kantor Polres Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (25/7).

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Alza
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Kawasan kolong Merbuk lahan eks PT. Koba Tin di Desa Nibung, Koba, Bangka Tengah, Rabu (30/8/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sejumlah masyarakat bersama penasihat hukumnya mendatangi Kantor Polres Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (25/7/2024).

Mereka meminta agar penambangan timah di kawasan Merbuk-Punguk-Kenari atau bekas lahan eks Koba Tin tak beroperasi lagi.

"Kami ini mewakili masyarakat dari empat kelurahan dan satu desa menyampaikan beberapa aspirasi sekaligus silaturahmi dengan Pak Kapolres.

Kami menyampaikan mengenai penambangan di Punguk Merbuk, masyarakat berharap penambangan itu tidak terus terulang kembali," ujar Penasihat Hukum Masyarakat, Wahyu.

Diakuinya, saat ini penambangan ilegal di kawasan Merbuk-Punguk-Kenari tidak beroperasi.

"Saat ini penambangan sudah setop cuma ponton-ponton itu masih banyak," katanya.

Wahyu mengatakan masyarakat sekitar terganggu dengan aktivitas tambang tersebut dan khawatir akan dampak lingkungan yang disebabkan nantinya.

"Sekalian bising juga, ketakutan warga ini apabila cuaca hujan takut banjir karena sudah pernah terjadi, tenggelam rumah warga," jelas Wahyu.

Ia menambahkan apabila aktivitas tambang timah ini masih terus berlanjut maka pihaknya akan melakukan upaya hukum.

"Kami akan melakukan upaya hukum lainnya mungkin juga melakukan pengaduan," kata Wahyu.

Perwakilan warga, Syahroni meminta agar aparat penegak hukum dapat melakukan tindak lanjut atas aspirasi masyarakat ini.

"Kami mendukung Pak Kapolres dalam penegakan UU Minerba itu, supaya tercipta suasana yang nyaman di wilayah lingkar kolong Merbuk Kenari dan Punguk," katanya.

Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan Operasi Peti Menumbing 2024 dalam menertibkan pertambangan ilegal atau tanpa izin.

"Rekan-rekan kita dari lingkar Merbuk dan Kenari, mereka datang untuk audiensi dan silaturahmi, mereka menyampaikan keresahan hati.

Namun di satu sisi mereka memberikan dukungan kepada kita terhadap upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan," kata Pradana.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved