Sosok Pria Bertato Dibalik Narkoba Marisa Putri Mahasiswi Pekanbaru Penabrak IRT, SW Ngaku Disuapi

Ada sosok pria bertato dibalik narkoba yang dikonsumsi Marisa Putri (21) dan temannya SW alias T (21) saat pesta narkoba di tempat hiburan malam

Editor: Kamri
IG manangsoebeti_official via Tribunpekanbaru.com
Dalam wawancara dengan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti, SW alias T teman Marisa Putri mengungkapkan mendapatkan narkoba malam itu dari sosok pria bertato. 

POSBELITUNG.CO – Ada sosok pria bertato dibalik narkoba yang dikonsumsi Marisa Putri (21) dan temannya SW alias T (21) saat pesta narkoba di tempat hiburan malam sebelum kejadian kecelakaan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru pada Sabtu (3/8/2024) pagi.

SW alias T teman Marisa Putri mahasiswi Pekanbaru penabrak IRT mengaku mendapatkan narkoba jenis ekstasi itu dari sosok pria bertato.

Dalam wawancara dengan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti, teman Marisa Putri tersebut mengungkapkan mendapatkan narkoba itu dari sosok pria bertato bernama Roma.

"Waktu itu barangnya dari siapa?" tanya Manang dikutip dari instagram manangsoebeti_official, Selasa (6/8/24).

Mendapati pertanyaan itu Sw alias T pun menjelaskannya.

Ia mengaku mendapatkan narkoba itu dari pria bertato bernama Roma.

"Disuapin Roma", jawabnya.

Teman Marisa Putri ini mengakui ikut pesta narkoba di tempat hiburan malam bersama Marisa Putri.

Hanya saja hasil tes urine teman Marisa Putri saat ini dinyatakan negatif.

"Mungkin karena sudah 3 hari. Tapi dia mengaku mengonsumsi ekstasi.

Dia dapat barang dari AEP. Keterangan mereka yang sudah diamankan ini masih terus kita dalami, masih dikonfrontir lagi," kata Kombes Pol Manang Soebeti.

Teman Marisa Putri ini saat diinterogasi berusaha menutupi wajahnya.

Gelagatnya pun tak bisa diam dan terlihat bergerak-gerak.

Kondisi ini mengundang tanda tanya Manang Soebeti.

"Kamu make (konsumsi narkoba)?" tanya Manang Soebeti saat mewawancarainya.

T pun mengakui dirinya mengkonsumsi narkoba.

"Iya pak", jawab teman Marisa Putri ini.

"Waktu itu barangnya dari siapa?" tanya Manang lagi.

"Disuapin Roma", jawabnya.

SW alias T berhasil diamankan polisi setelah gagal kabur saat hendak menaiki travel menuju Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Ia mengaku ikut pesta narkoba di tempat hiburan malam bersama Marisa Putri dan teman lainnya.

Menurut teman Marisa Putri ini, dirinya mendapatkan narkoba pada malam itu dari pria bertato bernama Roma.

Usai Marisa Putri diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka, polisi kemudian bergerak menburu 5 teman Marisa Putri lainnya untuk mendalami kasus narkobanya.

SW alias T teman Marisa Putri mengaku dirinya dan teman lainnya mengkonsumsi narkoba malam itu.

Penjelasan itu menjawab pertanyaan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau itu saat menanyakan siapa saja teman-teman Marisa Putri yang ikut pesta narkoba.

"Semuanya makai? siapa-siapa saja?" tanya Manang.

"Iya 6 orang termasuk saya pak, Marisa, Fia, Okta, Rawa, Roma,", kata wanita inisial SW alias T.

Ketika menunggu hasil test urine SW alias T, warganet sempat dibuat gagal fokus dengan gaya SW alias T.

Ia terlihat tampak biasa saja dan bahkan masih bisa senyum saat melihat hasil test urine.

"Negatif," katanya sambil senyum.

Tingkah T saat diwawancawai itu membuat geram warganet.

"PD kali ngomong negatif sambil senyum.. untung kau cewek dek dek. Kalau cowok udh di getok kepala kau sama pak dir. Agak lain memang betino 1 ni," tulis akun Sisil.

"Bocah edaaan... Masih bisa jawab⊃2;an bgitu pake senyum lagi .. dikira krna negatif bKal ga dproses x yakk .. semangat usut tuntas per_narkoboyan komandan," komen sefima_

"Bocah edaaan... Masih bisa jawab⊃2;an bgitu pake senyum lagi .. dikira krna negatif bKal ga dproses x yakk .. semangat usut tuntas per_narkoboyan komandan," komen sefima_

"nama juga T ( tidak waras) wajar aja senyam senyum sendiri,"

"Genit amat ni padusi," komen yang lainnya.

Baca juga: Kisah SW Alias T Teman Marisa Putri Mahasiswi Pekanbaru Penabrak IRT, Ungkap Sosok Pria Bertato

Manang menjelaskan Marisa Putri seiring dengan proses pidana kasus kecelakaan lalu lintas, yang bersangkutan juga akan direhabilitasi untuk memulihkan dari narkoba.

Marisa Putri diketahui berkendara dibawah pengaruh narkoba.

Hasil tes urine Marisa Putri sesaat diamankan usai kejadian kecelakaan juga positif zat amphetamine dan methamphetamine.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika mengatakan dalam pengakuannya, tersangka mengonsumsi minuman keras dan narkotika jenis ekstasi setengah butir.

Narkoba itu diperoleh dari temannya saat berada di tempat hiburan.

"Selama di sana dia mengonsumsi miras dan narkoba jenis ekstasi.

Kemudian pukul 05.00 WIB saudari Marisa pulang sendiri dengan mobil Toyota Raize warna biru, dan terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Jeki, saat ekspos kasus, Minggu (4/8/2024).

Menurut Jeki, Marisa mengaku tidak sadar sudah menabrak korban yang mengendarai sepeda motor di depannya.

"Korban terseret sejauh 50 meter. Karena yang bersangkutan berada dibawah pengaruh narkoba, dia lanjut terus. Dia tidak tahu sudah menabrak korban," jelas Jeki.

"Kemudian dikejar teman-teman dari GoJek, (tersangka) diberi tahu bahwa telah menabrak dan menyeret korban.

Baru saudari Marisa kembali ke lokasi kecelakaan lalu lintas. Korban mengalami luka berat di kepala, korban meninggal dunia di TKP," imbuh Kapolresta.

Teman Marisa Putri Saling Lempar Jawaban Soal Narkoba

Kini, Marisa Putri sudah mendekam di tahanan dan tinggal menunggu nasib selanjutnya di pengadilan.

Sebelumnya, terungkap kebohongan Marisa Putri saat diamankan polisi.

Ia ternyata sempat menukar urine saat diminta cek oleh polisi.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin mengungkapkan hal itu, Senin (5/8/2024).

"Saat kejadian, karena mencurigakan kami minta cek urine. Itu sempat diganti dengan air," kata Kompol Alvin.

Polwan yang mendampinginya lalu meminta Marisa Putri agar melakukan cek ulang.

Ternyata hasil tes ulang, Marisa Putri positif menggunakan narkotika.

"Yang kedua baru hasil urine positif. Kami melihat kondisi pelaku ini setengah sadar setelah diamankan di lokasi," imbuh Alvin.

Marisa Putri akhirnya mengakui telah mengkonsumsi ekstasi dan miras.

Ia mengaku ditawari temannya saat dugem di tempat hiburan.

"Dia mengakui konsumsi pil ekstasi sama minuman keras.

Ada beberapa teman dia juga di tempat karaoke tersebut yang saat ini sedang diusut Satnarkoba," kata Alvin.

Bukan cuma sekali saja, ia tercatat sudah berulang kali datang ke tempat hiburan malam.

Bahkan, beberapa kali ikut mengkonsumsi minuman keras bersama teman-temannya.

"Ada beberapa kali (ke tempat hiburan) untuk minum-minuman keras. Untuk malam sebelum kejadian pengakuannya memang konsumsi ekstasi dikasih temannya," kata Alvin.

Marisa mengaku terpaksa mengkonsumsi obat terlarang setelah dipaksa teman-temannya.

"Saya sebenarnya biasa minum saja. Kalau obat jarang, kemarin itu dipaksa teman di situ. Ada setengah (setengah butir ekstasi dikonsumsi)," kata Marisa.

Marisa mengaku karena panik, maka dirinya pun mengganti urine dengan air.

Sementara itu, 3 orang rekan dari Marisa Putri mahasiswi Pekanbaru penabrak IRT bernama Renti Marningsih (46) di Pekanbaru, saling lempar jawaban saat ditanyai polisi.

Diketahui, sebelum peristiwa kecelakaan maut itu terjadi, Marisa bersama teman-temannya itu melakukan pesta minuman keras (Miras) dan narkoba di tempat hiburandi Kota Pekanbaru.

Total ada 5 orang teman dari Marisa Putri yang dicari polisi dan 3 di antaranya sudah berhasil diamankan.

Mereka adalah 2 orang laki-laki, masing-masing berinisial AEP (38) dan RS (27) diamankan pada Senin (5/8/2024) siang.

Kemudian satu perempuan berinisial SW alias Tia (21) pada Senin malam.

SW diamankan saat sedang menunggu travel saat hendak kabur ke Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Berdasarkan hasil tes urine dipaparkan, ternyata SW juga negatif.

"Mungkin karena sudah 3 hari. Tapi dia mengaku mengonsumsi ekstasi.

Dia dapat barang dari AEP. Keterangan mereka yang sudah diamankan ini masih terus kita dalami, kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Manang Soebeti, Selasa (6/8/2024).

Sejauh ini, ketiganya berkelit dan saling lempar jawaban saat ditanyai polisi.

"AEP dan RS, mengaku tidak mengonsumsi narkoba pada saat di room KTV itu.

Mereka juga tidak melihat yang lain mengonsumsi narkoba," kata Kombes Manang.

"AEP juga tidak mengaku memberi narkoba kepada SW.

Sementara SW, mengaku mengonsumsi ekstasi setengah butir yang diberikan AEP.

Keterangan belum sinkron, saling lempar.

Jadi mereka nanti akan kita periksa dengan skema konfrontir," ungkap Kombes Manang.

Manang mengemukakan Marisa Putri seiring dengan proses pidana kecelakaan lalu lintas, yang bersangkutan juga akan direhabilitasi untuk memulihkan dari narkoba.

Dari pemeriksaan polisi, Marisa Putri berkendara dibawah pengaruh narkoba.

Hasil tes urine yang bersangkutan sesaat diamankan usai kejadian kecelakaan, positif zat amphetamine dan methamphetamine.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika menjelaskan, tersangka mengaku mengonsumsi minuman keras dan narkotika jenis ekstasi setengah butir.

Narkoba itu didapat dari temannya saat berada di tempat hiburan.

"Selama di sana dia mengonsumsi miras dan narkoba jenis ekstasi.

Kemudian pukul 05.00 WIB saudari Marisa pulang sendiri dengan mobil Toyota Raize warna biru, dan terjadi kecelakaan lalu lintas," ungkap Kombes Jeki, saat ekspos kasus, Minggu (4/8/2024).

Marisa mengaku tidak sadar sudah menabrak korban yang mengendarai sepeda motor di depannya.

"Korban terseret sejauh 50 meter. Karena yang bersangkutan berada dibawah pengaruh narkoba, dia lanjut terus. Dia tidak tahu sudah menabrak korban," jelas Jeki.

"Kemudian dikejar teman-teman dari GoJek, (tersangka) diberi tahu bahwa telah menabrak dan menyeret korban.

Baru saudari Marisa kembali ke lokasi kecelakaan lalu lintas.

Korban mengalami luka berat di kepala, korban meninggal dunia di TKP," imbuh Kapolresta.

Marisa Putri saat ini menyandang status sebagai tersangka.

Tampak dirinya telah mengenakan baju tahanan oranye, kedua tangannya diborgol.

Saat diberikan kesempatan untuk berbicara, ia pun menyampaikan permohonan maaf dan mengaku menyesal.

Kalimat yang disampaikan tersekat karena Marisa seperti menahan tangis.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya perbuat, kepada keluarga korban, keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Ia mengaku tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban saat itu.

"Saya sangat menyesal sekali atas kelalaian saya. saya menyesal atas apa yang telah saya lakukan.

Saya benar-benar tidak sengaja menabrak korban dan saya dalam keadaan tidak sadar," ucapnya.

Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.45 WIB, di kawasan Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, tepatnya di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Sabtu (3/8/2024), pukul 05.45 WIB.

Dari hasil pendalaman diketahui, Marisa saat itu baru pulang dari Sago KTv di Jalan Jenderal Sudirman.

"Masih diperiksa intensif. Kita juga koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru untuk mendalami terkait narkobanya. Akan dikembangkan," ungkap Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa.

(Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved