Berita Bangka Belitung

DPRD Bangka Belitung Minta Royalti Timah Dinaikkan, dari Flat 3 Persen Jadi Royalti Progresif

Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung Heryawandi, mengungkapkan, pihaknya akan kembali meminta agar royalti timah ke daerah dapat lebih ditingkatkan.

Penulis: Rizky Irianda Pahlevy | Editor: Novita
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Heryawandi 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung Heryawandi, mengungkapkan, pihaknya akan kembali meminta agar royalti timah ke daerah, khususnya Bangka Belitung, dapat lebih ditingkatkan, minimal lebih tinggi dari sekarang yang hanya berkisar di angka 3 persen.

"Harus teriakkan kembali peningkatan royalti, agar daerah ini yang luar biasa hancurnya dari sisi lingkungan ada recovery dengan daerah ini dari sisi royalti tadi ditingkatkan, itu yang terus kita tekankan ke eksekutif, agar bersama-sama memperjuangkan itu," tutur Heryawandi, Rabu (14/8/2024). 

Sebelumnya, diketahui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang menggodok perubahan ketentuan kenaikan royalti timah dari yang sebelumnya flat 3 persen, menjadi royalti progresif sesuai harga timah yang berlaku.

Perubahan tarif royalti tersebut diberlakukan supaya badan usaha dan pemerintah mendapatkan proporsi pemanfaatan royalti yang setara. 

"Penerimaan negara diklaim akan lebih tinggi, dari badan usaha dengan cara yang lebih adil," ucapnya. 

Kenaikan royalti timah menjadi progresif ini akan termuat dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Diketahui, dari total luas wilayah di Provinsi Bangka Belitung, hanya ada sekitar 20 persen daratan.

Namun itu pun telah rusak akibat eksplorasi timah yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

"Maka, sudah sepantasnya royalti timah ke Bangka Belitung harus lebih besar, ketimbang yang diterima sekarang ini. Sehingga nanti dari royalti tersebut Bangka Belitung, dapat mengembangkan sektor unggulan lainnya," kata Heryawandi

"Ke depan harus kita maksimalkan, bagaimanapun caranya royalti itu harus kembali ke daerah ini lebih memadai, ketimbang hari ini. Biar daerah ini bisa mempersiapkan sektor unggulan yang lain," imbuhnya. 

Ia juga menyinggung tentang pentingnya pemerintah tak terlalu bergantung pada sektor pertambangan untuk meningkatkan perekoniam.

"Ketika sektor pertambangan mati, maka tak ada sektor unggulan lain yang mampu menyumbangkan, pemasukan ke daerah dengan jumlah yang besar. Sekarang ini kan ketergantungannya begitu luar biasa, artinya persiapan untuk menyiapkan sektor unggulan di 5-10 tahun ke depan harus siap," tutur Heryawandi

"Orientasi penganggaran kita ke depan itu juga harus berorientasi kepada bagaimana membangun sektor lain. Tapi jujur sampai hari ini kita belum bisa lakukan itu, karena sektor tambang masih sangat dominan," tandasrnya. 

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved