Gagal Usung Ronny-Ira, DPC PKB Belitung Beralih Dukung Djoni-Syamsir di Pilkada Belitung 2024

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Jajaran DPC Partai Kebangktan Bangsa (PKB) Kabupaten Belitung memberikan kejutan pada Pilkada Belitung 2024.

Sebelumnya, PKB gagal mengusung bakal pasangan calon (paslon) Ronny Setiawan dan Siti Maghfiroh (Ira) sebagai Bupati dan Wakil Bupati karena berkasnya dikembalikan KPU Belitung pada Kamis (29/8/2024) lalu. 

Kemudian, partai berlambang bola dunia dikeliling sembilan bintang itu, tiba-tiba mendukung bakal paslon Djoni Alamsyah Hidayat dan Syamsir. 

Dukungan tersebut resmi disampaikan oleh Sekretaris DPW PKB Provinsi Kepulauan Babel Agam Dliya Ul-haq bersama Sekretaris DPC PKB Belitung Muhammad Hafrian Fajar kepada Djoni Alamsyah di Kantor DPP PKB pada Minggu (1/9/2024). 

"Insyaallah PKB ikut mendukung pasangan Djoni Alamsyah dan Syamsir. Penyerahan dukungan itu hari Minggu tanggal 1 September 2024 sore sekitar pukul 17.00 WIB di Kantor DPP PKB," kata Sekretaris DPC PKB Belitung Muhammad Hafrian Fajar saat dihubungi Posbelitung.co pada Senin (2/9/2024). 

Ia menjelaskan, setelah gagal mengusung bakal paslon, PKB terus menjalin komunikasi dengan beberapa paslon lainnya. 

Setelah menjalani dinamika politik dan diskusi panjang, PKB akhirnya menentukan dukungan kepada paslon Djoni Alamsyah-Syamsir. 

Dukungan yang diberikan juga melengkapi koalisasi perubahan pada Pilpres 2024 lalu. 

Hafrian membantah jika langkah tersebut termasuk manuver politik menghindari abstain pada Pilkada Belitung 2024.

Ia menegaskan, PKB termasuk parpol pemenang Pileg 2024 di Kabupaten Belitung dengan raihan suara terbanyak ketiga dan mendapatkan kursi wakil pimpinan DPRD. 

"Kami tidak takut jika tidak tergabung dengan koalisi manapun. Dengan kondisi PKB partai yang besar, suara banyak dan banyak diisi politisi besar, saya yakin banyak paslon yang ingin menarik kami," jelasnya.

Kondisi tersebut secara otomatis menggugurkan dukungan PKB kepada bakal paslon Ronny Setiawan dan Siti Maghfiroh. 

Menurut Hafrian, parpol memiliki hak prerogatif dan dilindungi undang-undang dalam menentukan dukungannya. 

"Kemarin kami coba bangun koalisi tapi tidak berhasil berlayar menghadapi Pilkada 2024. Akhirnya kami menentukan sikap ke Djoni-Syamsir," imbuhnya. 

(Posbelitung.co/Dede Suhendar)