93 Orang Terjangkit HIV di Kota Pangkalpinang, 70 Persennya Dialami Kaum Laki-laki

Tahun 2024 juga menunjukkan tren peningkatan dengan angka sementara 93 kasus terhitung hingga Oktober 2024.

Tri Wahyuni mengemukakan pihaknya terus berupaya menekan penyebaran HIV melalui edukasi dan promosi tentang bahaya seks bebas.

Terutama menyasar pada kelompok usia produktif, seperti pelajar. 

"Kami rutin melakukan skrining di tempat-tempat hiburan, puskesmas, dan Klinik Tulip di RSUD Depati Hamzah.

Ada juga kasus yang ditemukan secara tidak sengaja atau berdasarkan laporan masyarakat," kata Tri, Selasa (3/12/2024).

Dalam upaya pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) HIV, data menunjukkan tren peningkatan capaian realisasi dari tahun ke tahun. 

Pada tahun 2020, target sebanyak 6.234 dengan realisasi 5.970 (95,8 persen).

Kemudian pada 2021, realisasi mencapai 6.138 dari target 6.452 (95,1 persen). 

Capaian sempurna terjadi pada 2022 dan 2023 dengan realisasi mencapai target masing-masing 7.132 dan 7.073 (100 persen). 

Selanjutnya hingga Oktober 2024, realisasi mencapai 6.722 dari target 6.818 (98,6 persen).

"Upaya kami tidak hanya pada penanganan, tetapi juga pada pencegahan.

Edukasi kepada generasi muda sangat penting untuk membangun kesadaran dan memutus rantai penyebaran HIV," jelas Tri.

Peningkatan jumlah kasus HIV di Kota Pangkalpinang menjadi tantangan besar bagi Dinas Kesehatan Pangkalpinang. 

Langkah-langkah komprehensif terus dilakukan, mulai dari edukasi, skrining, hingga kerja sama lintas sektor. 

Tri berharap melalui upaya bersama, angka kasus HIV dapat ditekan.

Ia juga berharap masyarakat Pangkalpinang semakin sadar akan pentingnya perilaku hidup sehat.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)