Berita Bangka Belitung

5 Daerah di Bangka Belitung Jadi Pusat Penelitian Kepiting Remangok Kerjasama dengan IPB University

Hampir semua wilayah di Bangka Belitung telah dijadikan pusat penelitian kepiting remangok.

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Kamri
Istimewa
Diseminasi hasil kegiatan kolaborasi IPB University, Pemprov Bangka Belitung dan Pemkab Bangka Tengah mengenai penelitian dan pengelolaan kepiting remangok. 

POSBELITUNG.CO - Hampir semua wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dijadikan pusat penelitian kepiting remangok yang dilaksanakan oleh IPB University.

IPB University diketahui telah melakukan penelitian yakni di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Pangkalpinang dan Belitung Timur.

Di Kabupaten Bangka Tengah, pusat penelitian dan pendidikan untuk pengelolaan kepiting remangok mengambil lokasi di Desa Guntung.

Penelitian dan pendidikan mengenai engelolaan kepiting remangok dilaksanakan Pemrov Bangka Belitung, Pemkab Bangka Tengah bekerjasama dengan IPB University.

Bentuk kerja sama ini yaitu menyiapkan fasilitas dengan tujuan mendidik, meneliti dan mengembangkan kepiting remangok agar berkelanjutan.

Baca juga: Belitung Siapkan Posko Bersama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Profesor dari IPB University, Tridoyo Kusumastanto mengatakan saat ini keberlanjutan kepiting remangok sedang menghadapi banyaknya kerusakan ekologi.

Seperti kondisi rusak dan tidak terawatnya hutan mangrove.

Padahal, mangrove memiliki fungsi menjaga keberlangsungan tempat hidup atau keberlanjutan kepiting remangok di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia mengatakan IPB University sudah melakukan penelitian hampir di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seperti di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Pangkalpinang dan Belitung Timur.

Ia mengatakan permasalahan mangrove mempengaruhi keberlangsungan hidup kepiting remangok.

Lantaran hal itu, harus diatasi bersama-sama agar kepiting remangok tidak punah.

Pemkab Bangka Tengah saat ini menempatkan fasilitas penelitian pengelolaan kepiting remangok di Desa Guntung.

Langkah ini agar saat sudah berhasil melakukan pembenihan, 70 persennya akan disebarkan di alam.

"Restocking namanya, 30 persen dibudidayakan, untuk pengembangan ekonomi rakyat," kata Tridoyo, Selasa (10/12/2024).

Penelitian dan pendidikan akan berupaya mengelola kepiting remangok mulai dari hulu sampai hilir atau dari pembenihan sampai pemasaran produk.

Ia menjelaskan IPB University akan fokus melakukan pemasaran produk hasil pengelolaan kepiting remangok ke pasar Singapura yang mempunyai harga jauh lebih baik.

"Program ini hampir di seluruh Bangka Belitung sebenarnya, bekerja sama dengan Pemda Bappeda, untuk pusat penelitiannya di Guntung karena sudah siap," jelasnya.

Lahan yang sudah ditentukan sebagai pusat penelitian kepiting remangok disebut sudah disiapkan oleh Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman berikut fasilitasnya.

Kemudian, KKP akan membantu pengembangan keahlian kemampuan teknologi bagi para pembudidaya kepiting remangok.

"Pak Bupati tanamin mangrove semua pak, di pantainya Bangka Tengah supaya masyarakat sejahtera tinggal panen dari alam, dibesarkan kemudian diekspor," sebutnya.

Baca juga: Kalender April 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Selain itu, produk hasil pengelolaan kepiting remangok tidak ada limbahnya atau disebut blue economy.

Sisa dari kepiting bisa dijadikan glukosamin dan sintosan.

"Cita-cita kita adalah keberlanjutan aktivitas ekonomi masyarakat, dan tersedianya pangan," katanya.

"Mudah-mudahan ini akan tercapai didampingi Pak Bupati bermanfaat untuk Bangka Tengah dan juga Provinsi Bangka Belitung," jelasnya.

(Bangkapos.com/Sepri Sumartono)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved