Rekonstruksi Pembunuhan Wartawan
Keluarga Almarhum Adityawarman Emosi Lihat Kedua Tersangka saat Rekonstruksi: Kamu Tega Bunuh Bapak!
Keluarga pun terpancing emosi dan ingin mendekati kedua tersangka, namun pihak kepolisian dengan sigap menghentikan langkah mereka.
Penulis: Adi Saputra | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Rekonstruksi pembunuhan pemimpin redaksi sebuah media online di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Adityawarman, pada Kamis (9/10/2025), dihadiri pihak keluarga korban.
Pihak keluarga korban pun tampak emosi saat melihat kedua tersangka, yakni Martin dan Hasan Basri, yang tega menghabisi nyawa Adityawarman secara sadis pada Kamis (7/8/2025) lalu.
Teriakan dan caci maki keluar dari mulut keluarga almarhum Adityawarman saat rekontruksi yang dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Bangka Belitung di kawasan Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Keluarga pun terpancing emosi dan ingin mendekati kedua tersangka, namun pihak kepolisian dengan sigap menghentikan langkah mereka.
"Ka (kamu) tega San (Hasan) bunuh bapak, kamu selama ini sudah dikasih makan, duit, tempat tinggal sama kami, tapi kamu tega bunuh bapak karena kena hasut Martin," ungkap istri Almarhum Adityawarman sembari menunjuk ke arah tersangka.
"Kamu tidak bersyukur, kamu rasakan habis ni akibat kamu dengar hasutan Martin dan kamu tega habisin bapak dasar pembunuh kamu... pembunuh," teriaknya.
Hal senada disampaikan kakak dari Almarhum Adityawarman.
Dia minta para tersangka harus merasakan apa yang di rasakan oleh keluarga maupun korban hingga meninggal dunia.
"Rekonstruksi ini sih memang membuat keluarga mengetahui apa permasalahan yang terjadi antara korban dan tersangka hingga tega menghabisi korban sampai meninggal dunia. Kami sebenarnya kurang puas, tapi biarkan para tersangka nanti merasakan apa yang kami rasakan selama ini atas kepergian korban," ucapnya awak media.
Dirinya juga berharap pihak keluarga harus kuat, korban tenang di sisi Allah SWT dan para tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Semoga keluarga kuat dengan kejadian ini, kami harapkan tersangka di hukum setimpal dengan apa yang mereka lakukan kepada korban hingga meninggal dunia," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Adityawarman ditemukan tak bernyawa di dalam sumur di daerah Taman Dealova Kelurahan Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang, pada Jumat (8/8/2025) lalu.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, pihak keluarga kehilangan kontak yang bersangkutan selama dua hari.
Selang beberapa hari kemudian, pihak kepolisian berhasil menangkap dua pelaku yang tega menghabisi nyawa Adityawarman, yakni dua pria bernama Hasan Basri (34) dan Martin (34).
Hasan Basri diketahui merupakan penjaga kebun milik korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.