TNI Tembak TNI di Belitung

Korban Penembakan Desertir Sertu Hendri Selamat, Peluru Tembus 3 Senti Bawah Kulit Berhasil Diangkat

Sebelum operasi, tim medis memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
IST/Dokumentasi Subdenpom Persiapan Belitung
Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama menjenguk anggotanya, Serma Rendi, setelah ditembak oleh desertir TNI AD. Sertu Hendri, pada Senin (13/1/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Proyektil peluru yang bersarang di tubuh Serma Rendi, personel Subdenpom Persiapan Belitung, berhasil dievakuasi melalui operasi singkat di RSUD Marsidi Judono, Tanjungpandan. 

Peluru masuk dari sisi kiri dada bawah, menembus 3 sentimeter di bawah kulit dan bersarang di sekitar ulu hati. 

Peluru tersebut pun berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis.

Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn mengungkapkan bahwa operasi dilakukan pada pukul 11.00 WIB sesuai rencana. 

Sebelum operasi, tim medis memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati. Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit," jelas dr. Hendra, Rabu (15/1/2024). 

Operasi yang melibatkan tim dokter anestesi, bedah, dan radiologi ini berlangsung lancar dengan durasi sekitar 30 menit. 

Tim medis pun tak mengalami kesulitan selama operasi berlangsung. 

"Kondisi pasien stabil, langsung sadar setelah operasi, dan saat ini sudah dalam perawatan di ruang pemulihan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Serma Rendi menjadi korban penembakan oleh Sertu Hendri, seorang desertir TNI AD yang berstatus DPO. 

Insiden terjadi saat pelaku menyandera Serma Rendi dalam upaya melarikan diri.

Pelaku membawa korban menuju sebuah pesantren di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk. 

Sesampainya di lokasi, Serma Rendi dipaksa tiarap, tangan diikat dengan ikat pinggang, dan tetap berada di bawah ancaman pelaku.

Namun, saat pelaku lengah, Serma Rendi berhasil melepaskan ikatan dan melarikan diri ke arah semak belukar. 

Menyadari sanderanya kabur, Sertu Hendri menembak dan peluru mengenai punggung kiri korban.

Meski terluka, Serma Rendi terus berlari dan akhirnya mendapat pertolongan dari pengurus pesantren yang membawanya ke rumah sakit. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved