Pos Belitung Hari Ini

Kisah Pilu Warga Bangka Belitung Korban TPPO di Myanmar, Reza Disekap dan Disiksa

Reza belum bisa melupakan kejadian pahit yang dialaminya kala menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kota Myawaddy, Myanmar.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Kamis, 6 Maret 2025, memuat headline Reza Disekap dan Disiksa, Kisah Pilu Warga Babel Korban TPPO di Myanmar. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Reza belum bisa melupakan kejadian pahit yang dialaminya kala menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kota Myawaddy, Myanmar yang berbatasan dengan Kamboja.

Selama 8 bulan, warga Kota Pangkalpinang ini diperbudak dan dipaksa bekerja oleh sindikat penipuan daring (online scamming). 

Mirisnya, Reza mengalami penyiksaan hampir setiap hari dan disekap di sebuah gedung bersama puluhan warga Babel lainnya. Reza kini sudah bebas.

Belum lama ini, dia bersama 83 pekerja imigran lainnya telah kembali di Indonesia usai perjuangan panjang dan bertubi-tubi penyiksaan yang diterimanya.

Saat ini, Reza ditempatkan sementara di Rumah Pelindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial (Kemensos) di Bambu Apus, Jakarta Timur.

Mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan dimintai keterangan terlebih dahulu sebelum nantinya dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Dijembatani oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Eddy Iskandar, Bangka Pos Group, mendapat kesempatan mewawancarai Reza melalui sambungan telepon seluler, Rabu (5/3/2025) kemarin.

Eddy Iskandar sengaja terbang ke Jakarta untuk melihat lansung kondisi Reza di RPTC Kemensos di Bambu Apus, Jakarta Timur.

Reza pun menceritakan bagaimana dirinya bisa terjebak dan ditawan di wilayah konflik yang dikuasai oleh separatis bersenjata tersebut.

Ia mengaku awalnya berangkat ke luar negeri dengan tujuan bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan di Thailand.

Kata Reza, dia mengetahui adanya lowongan kerja di perusahaan Thailand itu melalui media sosial (medsos).

"Berangkat itu ditawar pekerjaan sebagai admin kantor di Thailand. Awalnya dari instagram lalu diiming-imingi gaji besar, Rp11 juta per bulan," ungkapnya, Rabu (5/3/2025).

Namun kenyataannya, Reza justru diselundupkan ke perbatasan Myanmar, tepatnya Kota Myawaddy untuk dieksploitasi dan dipaksa bekerja pada sektor penipuan daring.

Reza mengaku mendapatkan kekerasan fisik selama bekerja di perbatasan Myanmar yang memang dikuasai oleh kelompok separatis bersenjata itu.

"Disiksa lah pokoknya, disuruh lari, disetrap kalau enggak sesuai kerjaan. Jadi targetnya itu lima nomor, jadi kalau tidak dapat maka kena hukuman fisik," beber Reza.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved