Berita Belitung
Bupati Belitung Panggil Pihak RSUD Marsidi Judono, Bahas Dugaan Malpraktik? Begini Kata Djoni
Mereka langsung masuk menemui Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, yang saat itu berada di kantor tersebut untuk mengikuti Musrenbang.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tiga orang dari pihak RSUD Marsidi Judono, termasuk Direktur RSUD Marsidi Judono, dr. Ratih Lestari Utami, datang ke Kantor Bappeda Belitung pada Senin (17/3/2025).
Mereka langsung masuk menemui Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, yang saat itu berada di kantor tersebut untuk mengikuti Musrenbang.
Saat dikonfirmasi, Bupati Djoni Alamsyah menyatakan bahwa pertemuan tersebut bukan untuk menyalahkan pihak rumah sakit, melainkan sebagai langkah klarifikasi.
Ia menekankan bahwa RSUD Marsidi Judono merupakan lembaga mandiri yang tetap beroperasi sesuai regulasi yang berlaku.
"Bukan kita salah artikan, bukan berarti mereka salah. Ini lebih kepada klarifikasi dan melihat bagaimana kondisi sebenarnya. Kita juga harus memastikan pelayanan ke depan bisa lebih baik," kata Djoni kepada Posbelitung.co.
Ia juga menegaskan bahwa dugaan malpraktik yang berkembang di masyarakat masih bersifat spekulatif.
Menurutnya, tenaga medis di RSUD Marsidi Judono telah bekerja sesuai prosedur dan standar yang ada.
"Saya yakin tenaga medis kita sudah melakukan langkah yang benar. Dalam dunia medis, ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kondisi pasien, termasuk penyakit tertentu yang langka," ujarnya.
Djoni pun menyinggung bahwa selama bertahun-tahun RSUD Marsidi Judono beroperasi, baru kali ini muncul isu dugaan malpraktik terkait kasus perubahan golongan darah pasien.
"Apakah kita bisa langsung memvonis ini sebagai malpraktik? Kan kalau malpraktik harus ada rekam jejak yang jelas. Ini baru satu kasus, dan dari yang saya lihat, bukan karena human error," tambahnya.
Selain membahas dugaan malpraktik, Bupati Belitung juga menyoroti keluhan masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit tersebut.
Ia mengakui adanya sejumlah faktor yang memengaruhi pelayanan, termasuk jumlah pasien yang melebihi kapasitas pada waktu tertentu.
"Sistemnya sudah berjalan, tetapi terkadang ada kekhawatiran dari pasien sehingga mereka datang lebih awal dari jadwal. Akibatnya, ada penumpukan pasien dan itu bisa memengaruhi layanan. Edukasi ke masyarakat dan komunikasi dua arah perlu ditingkatkan agar tidak ada kesalahpahaman," jelasnya.
Djoni menegaskan komitmennya untuk terus membenahi pelayanan di RSUD Marsidi Judono, termasuk dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah sakit tersebut.
"Nanti saya perlu datang langsung untuk melihat bagaimana kondisi di lapangan. Rumah sakit ini bukan hanya untuk masyarakat Belitung, tetapi juga menjadi andalan bagi warga Belitung Timur. Jadi harus kita jaga bersama," pungkasnya.
Bulog Belitung Gelontorkan 300 Ton Beras SPHP ke Pasar, Stok Baru 1.500 Ton Siap Menyusul |
![]() |
---|
Antisipasi Gejolak Harga, Pemkab Belitung Sidak 6 Distributor Beras di Tanjungpandan |
![]() |
---|
Kelurahan Kampong Damai Belitung Dorong Payung Lilin Jadi Identitas Budaya, Perkuat Lewat Perda |
![]() |
---|
Festival Payong Lilin Kampong Damai Belitung Resmi Digelar, Turis Asal Prancis Ikut Makan Bedulang |
![]() |
---|
Wanita Muda Pelaku Curas di Sijuk Belitung Ternyata Rampas Perhiasan Mertuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.