Berita Belitung

Bupati Belitung Panggil Pihak RSUD Marsidi Judono, Bahas Dugaan Malpraktik? Begini Kata Djoni

Mereka langsung masuk menemui Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, yang saat itu berada di kantor tersebut untuk mengikuti Musrenbang.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
BUPATI BELITUNG - Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, saat ditemui pada Senin (17/3/2025). Ia menegaskan bahwa dugaan malpraktik di RSUD Marsidi Judono yang berkembang di masyarakat masih bersifat spekulatif. Menurutnya, tenaga medis di RSUD Marsidi Judono telah bekerja sesuai prosedur dan standar yang ada. 

Klarifikasi Tudingan Malpraktik

Diberitakan sebelumnya, Manajemen RSUD dr H Marsidi Judono (RSMJ) menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi tudingan malpraktik dalam kasus transfusi darah yang terjadi pada pertengahan Februari 2025 lalu. 

Konferensi pers yang dipimpin Direktur RSMJ dr Ratih Lestari Utami itu menghadirkan dr tirik Spesialis Patologi Klinik, dr Dwi Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi dan perwakilan Dinas Kesehatan. 

Dalam konferensi tersebut terungkap bahwa pasien seorang wanita itu mengalami perubahan golongan darah dari B Rh Post menjadi A Rh Post. 

"Seluruh prosedur medis, termasuk pengambilan sampel darah dan pemberian transfusi, telah dilakukan sesuai standar yang berlaku," ungkap Ratih dalam keterangannya. 

Ia menjelaskan, kronologis bermula ketika pasien datang ke IGD RSUD Marsidi Judono pada 10 Februari 2025 dengan keluhan demam selama satu minggu, disertai lemas dan mual.

Pasien juga memiliki riwayat pemasangan Water Sealed Drainage (WSD) di rumah sakit lain untuk mengeluarkan cairan di pelapis paru-paru.

Saat diperiksa, pasien mengalami rembesan cairan di lokasi pemasangan WSD, kondisi tubuh menguning, serta muncul bercak perdarahan di beberapa bagian tubuh.

Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan pasien mengalami infeksi berat, anemia, trombosit rendah, serta positif Hepatitis B.

Karena kondisi tersebut, dokter merencanakan transfusi darah yang dimulai pada 11 Februari 2025.

"Seluruh proses pengambilan sampel darah, pencocokan golongan darah, serta pemberian transfusi dilakukan sesuai prosedur dan dipantau secara ketat," jelasnya. 

Namun, pada 13 Februari 2025, saat persiapan transfusi darah ke-3, ditemukan perbedaan hasil golongan darah pasien.

Sampel awal menunjukkan golongan B Rh Positif, sementara sampel terbaru menunjukkan A Rh Positif.

Hal ini langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan ulang sebanyak tiga kali di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, dan hasil tetap menunjukkan golongan darah A Rh Positif.

Tim medis RSUD Marsidi Judono bersama dokter spesialis patologi klinik dan dokter spesialis penyakit dalam mendalami fenomena ini.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved