Manifesto Ekonomi GMNI: Seruan Marhaenis Hadapi Ancaman Resesi
Tak hanya menyoroti kondisi dalam negeri, GMNI juga mengarahkan perhatian pada situasi global yang tak kalah pelik.
Ia mengingatkan bahwa generasi Z, yang lahir antara 1997 dan 2012, akan menghadapi persaingan kerja yang jauh lebih ketat dibanding generasi milenial sebelumnya. Jika tidak ditangani dengan serius, Indonesia bisa kehilangan momentum bonus demografi yang saat ini tengah berada di puncaknya.
Menutup pernyataannya, Arjuna menyoroti pentingnya formalisasi sektor ekonomi informal, terutama yang menyangkut pelaku UMKM dan usaha kecil yang kerap terpinggirkan oleh sistem.
“Selama ini mereka sulit mendapatkan legalitas hukum, akses keuangan dan hambatan birokrasi. Mereka adalah korban dari ketidakadilan sistem ekonomi Indonesia. Ketimbang membagikan hak monopoli, hak istimewa atau kedudukan khusus pada kelompok tertentu yang hidup bergantung pada Negara,” tegasnya.
“Pemerintah lebih baik membantu mereka mengembangkan usaha sehingga bisa terlibat dalam perdagangan dengan lebih efektif di tengah situasi ekonomi nasional yang mengkhawatirkan,” tutup Arjuna.
Manifesto ini menjadi seruan terbuka dari generasi muda yang tergabung dalam GMNI, agar negara segera mengambil langkah strategis demi mencegah krisis yang lebih dalam, sembari tetap berpihak pada rakyat kecil – Marhaen, sebagaimana cita-cita Bung Karno.(*)
Kisah Warga Kebon Sayur Geruduk Polda Menuntut Keadilan untuk Juned |
![]() |
---|
VIDEO Trump Naikkan Tarif 32 persen, Ekspor RI Terancam, PHK Massal Mengintai |
![]() |
---|
Daftar Tarif Baru Trump Berlaku untuk 14 Negara per 1 Agustus 2025, Ada Jepang Naik 1 Poin |
![]() |
---|
Tarif Baru Trump Juga Diberlakukan ke Malaysia, Terungkap Isi Surat Presiden AS ke Raja Malaysia |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Trump Kenakan Indonesia Tarif Resiprokal 32 Persen, Unggah Surat ke Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.