Berita Belitung

Seminar Parenting di Belitung Soroti Pentingnya Kesehatan Emosional Orang Tua dalam Pengasuhan Anak

Ia menjelaskan, bahwa banyak orang tua tanpa sadar membawa trauma masa kecil ke dalam pola pengasuhan.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
SEMINAR PARENTING - Para peserta mengikuti seminar parenting yang digelar di DSPPPA Kabupaten Belitung di Kantor Bappeda Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/7/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Isu kesehatan emosional dalam pengasuhan menjadi sorotan utama dalam seminar parenting bertajuk “My Parents My Besties” yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Belitung (DSPPPA Belitung), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (12/7/2025).

Bertempat di Ruang Pertemuan Bappeda Belitung, seminar menghadirkan dua pembicara utama Ustaz Multazam Zakaria dan Eis Masitah, Direktur Growth Psychological Center.

Kegiatan ini mengangkat persoalan mendasar tentang keterhubungan emosional antara orang tua dan anak, serta pentingnya orang tua mengenali luka batin yang belum pulih sebelum membentuk karakter anak.

“Semakin dalam luka seseorang, semakin sulit ia mengakses emosinya. Padahal, anak-anak perlu tahu bahwa emosi itu tidak hanya bahagia. Ada sedih dan marah, dan itu semua valid untuk dirasakan,” jelas Eis Masitah.

Ia menjelaskan, bahwa banyak orang tua tanpa sadar membawa trauma masa kecil ke dalam pola pengasuhan.

Pengalaman seperti kekerasan, penolakan, pengabaian, atau minimnya kelekatan (attachment) dengan orang tua, menjadi akar berbagai masalah bagi anak ketika beranjak dewasa.

Sayangnya, luka tersebut kerap diwariskan secara tidak langsung kepada anak.

“Jiwa yang terluka di masa kecil adalah akar masalah orang dewasa. Dan jika tidak disembuhkan, luka itu akan diteruskan kepada anak-anak,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Ustaz Multazam Zakaria, yang akrab disapa Abah Multazam.

Ia menekankan pentingnya membangun kedekatan emosional dengan anak sejak dini.

Dimulai dari birth bonding hingga menyusui, proses tersebut bukan hanya memberikan nutrisi fisik, tetapi juga memperkuat kelekatan batin.

Menurutnya, orang tua yang sehat secara jiwa lebih mampu hadir utuh untuk anak.

Namun, ia mengingatkan bahwa orang tua juga manusia yang memiliki kebutuhan pribadi.

“Seminggu sekali, sempatkan waktu untuk healing tanpa anak. Ini bukan egois, tapi bentuk self-love. Kalau kita tidak mencintai diri sendiri, bagaimana bisa mencintai anak dengan penuh.” kata Abah Multazam.

Ia juga menyinggung pentingnya keharmonisan pasangan di depan anak.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved