Berita Bangka Belitung

Gubernur Hidayat Arsani Jadwalkan ke China, Realisasi Pabrik Kelapa di Bangka Belitung

Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani rencananya akan berangkat ke China guna merealisasikan investasi

Penulis: Rizky Irianda Pahlevy | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Adi Saputra
GUBERNUR BABEL - Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani. 

POSBELITUNG.CO - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semakin serius untuk merealisasikan investasi pembangunan pabrik kelapa guna meningkatkan perekonomian masyarakat Bangka Belitung.

Bahkan dalam waktu dekat, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani rencananya akan berangkat ke China guna merealisasikan investasi untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Semoga mereka tidak berubah dan kita berdoa dan saya sudah maksimal.

Kita kembalikan kepada Allah SWT.

Mereka sudah tiga kali datang ke sini artinya mereka serius dan mudah-mudahan, kita didukung pemerintah pusat," ungkap Hidayat Arsani dikonfirmasi usai mengikut rapat paripurna di DPRD Provinsi Bangka Belitung, Kamis (7/8/2025).

Baca juga: Gubernur Babel Ajak Masyarakat Belitung Tanam Kelapa, Rencana Pabrik Terbesar se-Asia Tenggara

"Untuk pelabuhan Belinyu itu Rp 5,1 triliun, membuat kelapa terbesar di dunia itu bisa Rp 16 triliun.

Lalu juga ada beberapa perusahaan pertambangan pertimahan limbah, yang selama ini limbah tidak dikerjakan itu ada Rp 30 triliun jadi berkisar 40 triliun," jelas Hidayat Arsani.

Dengan tingginya nilai investasi, tentunya berjalan lurus dengan pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Provinsi Bangka Belitung nantinya.

"Saya butuh sekitar 700 ribu pegawai di Bangka Belitung jadi selesai masalah Bangka Belitung dengan upah UMR," tuturnya.

Hidayat Arsani pun berkomitmen melalui pembangunan industri kelapa dapat mengagungkan nama Bangka Belitung di kancah dunia.

"Hal ini karena HTI (Hutan Tanaman Industri) bermasalah, dikerjakan kebun nanti orang marah.

Jadi bagaimana nanti HTI itu, duduk bersama untuk solusinya.

Masyarakat akan kita rangkul untuk menanam kelapa.

Empat tahun sudah panen dan semua bibit dari investor China.

Lima tahun kita ngurus kelapa, maka 80 tahun kelapa ngurus kita," jelasnya.

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved