Wartawan Dibunuh

Jejak Tragis di Balik Sumur Kebun, Fakta-Fakta Pembunuhan Pemred Adityawarman

“Kita tusuk-tusuk bambu ke dalam sumur, terasa kayak seperti kena karung. Cuma waktu itu kita belum cek masuk ke sumurnya,” ucapnya.

Editor: Teddy Malaka
Posbelitung.co
ORANG HILANG- Seorang pimpinan redaksi media online di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilaporkan hilang sejak dua hari terakhir. 

“Pemusatan latihan ini menjadi persiapan penting,” ujar Aditya kala itu, berbinar menceritakan pencapaian anaknya.

Tak ada yang menyangka, ayah penuh kebanggaan itu akan pergi dengan cara tragis.

Baca juga: Sosok Hasan, Diduga Pelaku Utama Pembunuhan Aditya Warman, Pendatang yang Diajak Bekerja

Pelarian dan Identitas Palsu

Polda Bangka Belitung mengungkap, Hasan diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan.

Ia melarikan diri bersama rekannya, Akmal, yang ternyata bernama asli Martin, ke Sumatera Selatan menggunakan identitas palsu.

“Namanya terdaftar di manifes sebagai Akmal, ternyata saat ditangkap namanya Martin.

Mereka menyeberang dari Mentok ke Palembang menggunakan identitas orang lain,” jelas Dirreskrimum Polda Bangka Belitung, Kombes Pol M. Rivai Arvan.

PEMBUNUHAN - Tampang Martin alias Akmal, terseret pembunuhan Aditya Warman, Pemred OkeyBozz.com. Saat ini, Martin ditahan di Polres OKI, Sumsel. Polisi masih memburu Hasan, diduga sebagai pelaku utama.
PEMBUNUHAN - Tampang Martin alias Akmal, terseret pembunuhan Aditya Warman, Pemred OkeyBozz.com. Saat ini, Martin ditahan di Polres OKI, Sumsel. Polisi masih memburu Hasan, diduga sebagai pelaku utama. (Istimewa)

Polisi masih memburu Hasan

Sementara Martin telah diamankan di Polres Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Barang bukti sementara yang disita adalah mobil milik korban.

Penyebab pasti kematian belum bisa disimpulkan. Rivai Arvan menegaskan perlu dilakukan autopsi.

“Di sana ada lubang sumur bercampur air. Tidak bisa kita identifikasi apakah bekas benturan atau lainnya,” katanya.

Ia juga meyakini tak ada kejahatan yang sempurna.

“Kalau kami, no perfect crime. Pasti ada jejak-jejak. Tinggal minta doanya supaya kita bisa menemukan semua bukti dan menangkap pelaku,” ujarnya.

Di rumah duka, karangan bunga berjejer, doa dan lantunan Yasin mengalun.

Istri korban duduk terpaku di ruang tamu, masih sulit menerima kenyataan. (*)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved