PLN Ukir Tonggak Baru di HUT RI ke-80, Co-Firing BioCNG Pertama di Indonesia Mulai Beroperasi
PT PLN (Persero) mengimplementasikan teknologi co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) yang bersumber dari limbah kelapa sawit.
POSBELITUNG.CO, BELAWAN – Untuk pertama kalinya, PT PLN (Persero) mengimplementasikan teknologi co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) yang bersumber dari limbah kelapa sawit di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara.
Peluncuran inovasi energi bersih ini dilakukan bertepatan dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, menjadi momen penting dalam upaya diversifikasi energi ramah lingkungan di tanah air.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah PLN membawa teknologi BioCNG pertama di Indonesia.
“Program co-firing BioCNG ini merupakan terobosan yang mendorong pengembangan energi terbarukan di sektor pembangkitan, sekaligus memperluas porsi EBT di Sumatera Utara,” ungkap Eniya, Kamis (14/8/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan dalam mengoptimalkan potensi energi lokal demi mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions pada 2060 atau lebih awal.
“Pemanfaatan EBT tak hanya menghasilkan listrik hijau, tetapi juga memperkuat kedaulatan energi, memacu perekonomian, membuka lapangan kerja, serta membantu pengentasan kemiskinan,” jelasnya.
BioCNG yang dimanfaatkan di PLTGU Belawan diolah dari limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME).
Sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, Indonesia memiliki peluang besar mengubah limbah ini menjadi sumber energi berkelanjutan.
Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, memproyeksikan penggunaan BioCNG di Sumatera Utara mampu menghasilkan listrik bersih hingga 478 GWh per tahun, menghemat biaya bahan bakar senilai Rp48 miliar per tahun, serta menekan emisi CO₂ hingga 80 ribu ton per tahun.
PLTGU Belawan memiliki kapasitas terpasang 1.184 MW, memasok 10,96 persen kebutuhan listrik Sumatera dan 30,75 % di wilayah Sumatera Bagian Utara.
Sepanjang 2024, produksi co-firing biomassa di pembangkit PLN mencapai 854 ribu MWh dan diperkirakan meningkat seiring pemanfaatan BioCNG.
Inisiatif ini menjadi bukti keseriusan PLN dalam mempercepat transisi menuju energi bersih, mengurangi ketergantungan pada fosil, dan mengembangkan energi terbarukan untuk masa depan Indonesia. (*/E8)
PLN Wujudkan Energi Bersih dan Stabil di Morowali Lewat Proyek 150 kV |
![]() |
---|
Nias Jadi Titik Awal Lompatan Energi Bersih, PLN Targetkan Efisiensi dan Ketahanan Energi |
![]() |
---|
Presiden Resmikan 47 PLTS, Akses Listrik Bersih Jangkau 5.383 Rumah Tangga di Daerah 3T |
![]() |
---|
PLN Jaga DER dan CICR Tetap Positif Sepanjang 2024 |
![]() |
---|
PLN Sukses Kawal Jakarta E-Prix 2025 dengan Pasokan Listrik Tanpa Gangguan |
![]() |
---|