Opini
Keterkaitan Karakteristik Tepi Jalan Terhadap Tingkat Keparahan Kecelakaan
Karakteristik tepi jalan dan pengaruhnya terhadap keselamatan jalan bukanlah isu baru, tetapi masalahnya belum ditangani secara serius
Keterkaitan Karakteristik Tepi Jalan Terhadap Tingkat Keparahan Kecelakaan
Penulis Ir. Desy Yofianti, S.T., M.T., M.Phil.
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Bangka Belitung
Kekhawatiran terhadap karakteristik tepi jalan dan pengaruhnya terhadap keselamatan jalan bukanlah isu baru.
Di negara-negara dengan tingkat kendaraan bermotor yang tinggi, integrasi konsep keselamatan jalan dalam standar desain jalan mencerminkan pentingnya karakteristik tepi jalan untuk lingkungan jalan yang aman.
Namun, di beberapa negara, isu-isu ini belum ditangani secara serius, mungkin salah satunya adalah Indonesia.
Ketika mengevaluasi manfaat metode pendekatan yang digunakan terhadap isu-isu keselamatan tepi jalan (roadside) pada suatu daerah, sebaiknya memperhatikan juga perbedaan karakteristik jaringan jalan, area parkir, perilaku berkendara, karakteristik rintangan yang dihadapi, dan aspek ekonomi di setiap daerah tersebut.
Tabrakan dengan rintangan di tepi jalan (roadside) merupakan penyebab banyaknya cedera dan kematian di jalan raya di seluruh dunia.
Data kecelakaan di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa karakteristik pinggir jalan, seperti rintangan dan geometri lereng, berkontribusi terhadap kecelakaan. Lebih dari separuh kecelakaan akibat terguling mengakibatkan cedera serius atau kematian.
Lebih lanjut, karakteristik geometri tepi jalan dapat menjadi penyebab utama tergulingnya kendaraan tunggal.
Kecelakaan yang melibatkan rintangan berbahaya di tepi jalan berkontribusi terhadap terjadinya cedera di jalan raya.
Kecelakaan fatal di Amerika Serikat merupakan kecelakaan tunggal yang melibatkan kendaraan yang keluar dari jalan (AASHTO, 2011).
Contoh kasus ini tentu saja dapat berbeda dengan penyebab kecelakaan tunggal di negara lain yang berdampak terhadap jumlah angka kematian yang mungkin lebih tinggi, contohnya Indonesia. Jumlah kecelakaan juga dapat mengakibatkan cedera saja.
Geometri tepi jalan, termasuk lereng, tanggul, dan parit, kemungkinan dapat berkontribusi terhadap kecelakaan akibat longsoran di luar jalan raya yang berakibat terjadinya cedera serius atau kematian.
Namun, tentu saja hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap tepi jalan raya memiliki karakteristik geometri yang berbeda-beda, meskipun masih dalam satu ruas jalan yang sama.
Apalagi jika terletak di lokasi yang berbeda (kabupaten, kota, provinsi maupu negara).
| Cerita, Kepercayaan, dan Jaringan Sosial dalam Ekonomi Thrift di Indonesia |
|
|---|
| PLTN Dalam Asta Cita Presiden Prabowo: Mendorong Thorcon 500 Sebagai PLTN Pertama |
|
|---|
| BAWASLU BEKEMAS Dari Kapasitas Ke Kualitas |
|
|---|
| SPMB Kabupaten Belitung: Wujud Pelayanan Publik Pendidikan yang Transparan dan Merata |
|
|---|
| Evaluasi Proses Dispensasi Nikah di Peradilan Agama: antara Perlindungan Anak dan Kepastian Hukum |
|
|---|
