Pos Belitung Hari Ini

LIPSUS - Modal Triliunan Rupiah Tapi Masih Tekor, Biaya Tambak Udang Vaname Tak Sebanding Pemasukan

Pengusaha udang vaname di Bangka Belitung menyebut hasil itu tidak sebanding dengan biaya operasional dan modal yang dikeluarkan.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Selasa, 19 Agustus 2025, memuat berita Liputan Khusus - Modal Triliunan Rupiah Tapi Masih Tekor. 

Menurutnya, praktik ini membuat daerah kehilangan potensi PAD nonpajak yang semestinya bisa diperoleh jika ekspor dilakukan langsung dari Babel.

“Manfaat langsung bagi Babel menjadi berkurang. Kita hanya menikmati dampak tidak langsung seperti perputaran ekonomi lokal di tingkat tambak, tapi bukan penerimaan ekspor resmi. Potensi tersebut akan terus mengalir keluar daerah. Kurang maksimal bagi PAD Babel,” kata Arief saat dihubungi Bangka Pos Group pada Rabu (13/8/2025).

Arief menambahkan saat ini ada beberapa komoditas perikanan yang bisa langsung diekspor dari Babel. Di antaranya adalah udang kipas, ikan tenggiri, kerapu, dan beberapa jenis ikan lainnya.

“Tapi udang vaname berbeda. Unit pengolahan ikan kita di Babel masih berada di tahap menengah, sementara pasar udang ini lebih banyak ke Eropa dan Amerika yang menuntut standar pengolahan yang lebih tinggi. Karena itu, udang vaname dikirim segar dulu ke daerah lain untuk diproses sesuai standar, lalu baru diekspor,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Badan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BPPMHKP) DKP Babel, Dedy, menambahkan bahwa produksi udang vaname di Babel rata-rata mencapai 15.000–22.000 ton per tahun.

Dengan harga rata-rata Rp48 ribu per kilogram, nilai penjualan bisa mencapai sekitar Rp1,056 triliun.

Meski produksinya besar, tren pertumbuhan budidayan udang vaname di Babel tidak menunjukkan kenaikan signifikan dalam tahun terakhir. 

Bahkan, sejumlah petambak mengeluhkan harga jual yang fluktuatif dan cenderung menekan margin keuntungan.

“Banyak pelaku tambak yang bilang harga kurang bersahabat, sehingga mereka tidak bersemangat meningkatkan produksi. Ini juga menjadi tantangan, karena ketika harga rendah, produksi cenderung turun,” kata Dedy.

Punya Potensi

Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Bangka Belitung menilai Babel punya potensi besar untuk menjadi daerah pengekspor udang vaname.

Bukan hanya dari sisi produksi udang vaname, tapi juga kesiapan BMKKP sebagai garda terdepan dalam menjamin kualitas udang vaname dalam kegiatan ekspor.

Kepala BMKKP Babel, Dedy Arief Hendriyanto mengatakan produksi udang vaname di Babel rata-rata mencapai 15.000–22.000 ton per tahun. 

Jumlah ini setara dengan 1 persen dari total target produksi udang nasional yang berada di kisaran 2 juta ton per tahun.

Meski kontribusi produksi cukup besar, Babel belum bisa melakukan ekspor langsung udang vaname ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesar udang. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved