Orang nomor satu di Rusia itu pun mengoceh tentang Presiden China Xi Jinping atas kegagalannya membantu dalam penghilangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan dunia pada Rusia.
Setelah terkena sanksi luas pada awal perang di Ukraina, dilaporkan bahwa Rusia menjadi frustrasi atas kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan keuangan dan teknologi.
Baca juga: Takut Disanksi Amerika dan Eropa, China Kini Mulai Jauhi Rusia, Tak Mau Dianggap Bantu Moskow
Ini semua dikarenakan China menerima sanksi oleh AS, Inggris, dan negara-negara lain.
Tak tanggung-tanggung, sanksi yang ditujukan kepada China itu mampu melumpuhkan ekonomi China meski China tidak terlibat dalam invasi apapun.
Tentu saja sanksi yang besar itu membuat Presiden Xi, sebagai sekutu terdekat Putin, tidak bisa membantu Rusia menyerang Ukraina.
Pada pertemuan baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mendengar ketidakpuasan Putin atas Xi Jinping.
Meskipun China dan Rusia menyatakan persahabatan "tanpa batas" mereka sebelum perang, China diketahui enggan membantu Rusia.
Baca juga: Ditertawakan Vladimir Putin, 30 Anggota NATO Kalah Lawan Rusia, Kroasia Akui Sanksi Eropa Tak Mempan
Tujuannya memang untuk menghindari sanksi.
Setidaknya dalam dua kesempatan, Moskow menekan Beijing untuk menawarkan bentuk-bentuk baru dukungan ekonomi dalam apa yang digambarkan oleh seorang pejabat China sebagai negosiasi.
Sayangnya, China khawatir AS dan sekutunya dapat memutuskan China dari teknologi penting serta menargetkan sistem keuangannya.
Sebab, China akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik rakyat China. Bukan sebaliknya.
Ikuti Kabar Terbaru Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co