Namun demikian, hingga saat ini polisi belum mengungkap lebih jauh mengenai siapa GR.
Ini kronologi pengendara Fortuner rusak mobil lain, disebut terjadi di Jl Senopati Jakarta Selatan.
Saat berada di Polres Metro Jakarta Selatan, GR dipertemukan dengan pengemudi mobil Brio kuning, Ari Widianto (39).
Baca juga: Kampung Ilegal Warga Indonesia di Hutan Malaysia Ditemukan: Lokasi Tertutup, Akses Jalan Kaki 1,2 Km
Baca juga: Sederet Pengacara di Kasus Yosua dan Ferdy Sambo, dari Kamaruddin Simanjuntak hingga Eks Jubir KPK
Baca juga: Perkuat Ekonomi Umat, Baznas Belitung Bakal Buat Baznas Mart, Mini Market Bagi Petani dan Pedagang
Dalam pertemuan atau musyawarah itu, GR menyampaikan permintaan maaf.
"Secara permintaan maaf, sudah (disampaikan pengemudi Fortuner kepada Ari)," kata kuasa hukum Ari Widianto, Manda Berinandus, kepada awak media.
“Dia minta maaf, tapi saya bilang (saat pertemuan) proses hukum tetap berlanjut," sambungnya.
Soal ditanya motif merusak mobil Ari Widianto, Manda melanjutkan, GR justru memberikan jawaban yang tidak nyambung.
Pengemudi Fortuner malah menceritakan bahwa mobilnya juga pernah dirusak atau diserempet pengendara lain.
"(Alasan merusak) tidak disampaikan secara langsung. Dia hanya mengatakan mobil dia pernah dikempesin sama orang, sempat menyampaikan mobilnya diserempet, kemudian pelaku lari," tutur Manda.
Ia menilai dalih pengemudi Fortuner itu tidak ada kaitannya dengan perilakunya merusak kendaraan milik Ari.
Menurut Manda, perilaku pengemudi Fortuner itu murni tindakan anarki.
“Alasan konkritnya tidak ada, murni dia melakukan perbuatan yang anarki," tegasnya.
Baca juga: Harga HP OPPO A16 RAM 3 GB Turun, OPPO A77s Stabil di Harga Rp3 Jutaan
Baca juga: Berani Main Rampas, Penagih Utang di Bekasi Kena Batunya, Kantor Leasing Dirusak
Baca juga: Paparan Radiasi di Meja Goyang Timah di Belitung Timur Dinilai Melebihi Batas Normal, ini Jelasnya
Pelaku tawarkan damai
Saat dipertemukan dengan Ari Widianto, GR menawarkan perdamaian atas perusakan yang sudah ia lakukan.
Atas tawaran itu, Ari Widianto menyatakan masih pikir-pikir.