Susana sendiri mengaku sudah tertarik dengan dunia kuliner sejak kecil, sehingga melandasi keinginannya untuk melanjutkan sekolah kuliner di Amerika Serikat.
"Setelah saya lulus sekolah di Singapura, saya masuk Culinary Institute of America," ungkapnya.
Merasa tak cukup bekal pendidikannya, Susana kemudian melanjutkan pendidikan di bangku universitas.
"Kata mama saya, penting edukasi. Saya apply ke Universitas Cornell, saya ambil jurusan perhotelan," ungkapnya.
Berbicara tentang Clairmont, Susana mengatakan bahwa awalnya merupakan toko roti asal Jepang bernama Sun Merry.
"Itu usaha orang Jepang, kawannya papa saya," kata Susana.
"Kami ambil alih, tapi karena merek itu sudah teregistrasi, kami ganti nama. Saya cari yang berbau-bau Prancis supaya lebih internasional," jelasnya lagi.
Namun, nama baik dari merek yang dibesarkannya selama puluhan tahun itu belakangan ternoda karena ulasan food vlogger.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Sosok Susana Darmawan, Pendiri Clairmont yang Dimintai Rp 600 Juta untuk Pulihkan Nama Baik